Peristiwa Daerah

Kurangi Angka Perceraian, PC Fatayat NU Pacitan Gelar Sekolah Pranikah

Rabu, 13 Oktober 2021 - 17:52 | 46.19k
Ketua Umum PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan, Murtiyaningsih saat memberikan materi sekolah pranikah bersama Bimas Kemenag Pacitan. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Ketua Umum PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan, Murtiyaningsih saat memberikan materi sekolah pranikah bersama Bimas Kemenag Pacitan. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Guna mengurangi angka perceraian, PC Fatayat NU Pacitan, Jawa Timur menggelar sekolah pranikah bagi remaja sebelum memasuki jenjang pernikahan.

Ketua Umum PC Fatayat NU Pacitan, Murtiyaningsih menyampaikan tujuan dari sekolah pranikah untuk memberi bekal bagi remaja rentang usia 21 tahun agar siap menghadapi pernikahan dan melahirkan keluarga berkualitas.

PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan b

"Melalui sekolah pranikah, fokus kami adalah para remaja usia 21 tahun ke atas sebelum memasuki jenjang pernikahan agar memiliki dasar yang kokoh dalam mengarungi bahtera rumah tangga nantinya," katanya, Rabu (13/10/2021).

Wanita yang disapa akrab Murti menilai, pemerintah dalam kaitannya dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sudah sejalan dengan program Fatayat NU.

"Hal ini sejalan dengan program PC Fatayat NU Pacitan dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, maka sekolah pranikah seperti ini sangat perlu terus dilakukan untuk mencegah perceraian pernikahan dini," tambahnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan menindaklanjuti kegiatan pembinaan serupa serta bersinergi dengan instansi pemerintahan khususnya yang membidangi masalah pemberdayaan wanita dan perlindungan anak.

"Hemat kami, rencana tindak lanjut terkait program selanjutnya adalah menjalin sinergitas banyak pihak, jadi bukan hanya kegiatan yang sifatnya itu hanya seremonial," terangnya menegaskan.

PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan c 30 peserta sekolah pranikah angkatan II yang terdiri dari kader Fatayat NU kecamatan dan remaja. (foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Untuk itu, dirinya menyebutkan angka kasus perceraian di Kabupaten Pacitan masih relatif tinggi, terlebih kaum muda adalah kelompok yang justeru paling riskan.

"Sesuai catatan kami, hingga saat ini angka kasus perceraian di Pacitan masih 892 perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama, itu terhitung sejak Januari lalu," jelasnya kepada TIMES Indonesia saat ditemui di Kantor PCNU Pacitan.

Terakhir Ketua PC Fatayat NU Pacitan berharap kedepan tidak ada lagi ketidakharmonisan dalam rumah tangga hingga menyebabkan perceraian.

“Harapannya dengan mengikuti sekolah pranikah ini, remaja di Kabupaten Pacitan memiliki bekal cukup dan matang mengenai hakikat dan makna pernikahan, sehingga ketika sudah siap secara lahir dan batin untuk menikah, mereka sudah mendapatkan bekal yang cukup,” ucapnya mengakhiri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES