Peristiwa Daerah

Kampanyekan Sehari Satu Telur, Pemkab Mojokerto Targetkan Konsumsi Telur Naik

Rabu, 13 Oktober 2021 - 11:51 | 17.42k
ILUSTRASI - Masakan telur. (FOTO: Pinterest)
ILUSTRASI - Masakan telur. (FOTO: Pinterest)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOPemkab Mojokerto, Jawa Timur mengajak masyarakat gemar makan telur sehari sebutir. Hal tersebut diperlukan untuk mendorong tumbuh kembang anak dan pemenuhan gizi harian.

"Konsumsi telur ayam di Indonesia masih kurang. Idelanya, kita harus mengonsumsi rata-rata 365 butir setahun atau sama dengan satu hari satu butir telur. Ini penting untuk memenuhi gizi dan menjadi sumber imun, apalagi dalam pandemi Covid-19," ungkap Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam agenda Gerakan Makan Telur bagi Putra Putri Indonesia (Gemarampai) Selasa, (12/10/2021) di Kampus III PGRI Adibuana Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang.

Ikfina mengungkapkan bahwa saat ini konsumsi telur masyarakat masih cukup rendah. Kisaran angka 100 butir per tahun perkapita. Hal ini yang terus diupayakan oleh Pemkab Mojokerto untuk terus didorong.

"Konsumsi telur sangat baik untuk anak-anak maupun dewasa (disarankan masak tanpa minyak). Namun faktanya, konsumsi telur di Indonesia per orang rata-rata masih 100 butir per tahun. Kita harus tingkatkan itu,” ajak bupati dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (13/10/2021).

Terpisah, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Agus Hardjito mengungkapkan gerakan gemarampai ini bertujuan untuk menyejahterakan peternak unggas. Terlebih lagi komoditas telur beberapa waktu lalu sempat terpuruk.

“Kegiatan Gemarampai sudah rutin dilakukan. Tujuannya untuk penguatan SDM melalui edukasi pentingnya membiasakan konsumsi makanan bergizi. Dengan konsumsi produk hasil peternakan khususnya telur, turut membantu menyejahterakan para peternak unggas," jelas Agus.

Kegiatan sehari sebutir ini juga bertujuan untuk menekan angka stunting. Perbaikan gizi ini bisa didapat melalui rutin mengonsumsi telur.

"Kegiatan Gemarampai juga diharapkan mendukung penanggulangan stunting. Karena di tahun 2020, masih banyak kejadian stunting. Jadi ini harus ditekan. Selain telur yang bergizi tinggi, kami di dinas pertanian juga mengembangkan varietas padi tinggi kandungan zinc untuk menanggulangi stunting,” terang Agus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES