Peristiwa Daerah

Aset PT Kertas Leces Laku Lelang, APELLTI Ajukan Keberatan

Selasa, 12 Oktober 2021 - 23:17 | 410.92k
APELLTI Ajukan keberatan atas hasil lelang pabrik PT. Kertas Leces. (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)
APELLTI Ajukan keberatan atas hasil lelang pabrik PT. Kertas Leces. (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Proses lelang ketiga aset PT. Kertas Leces rampung dilakukan. Namun Asosiasi Pengusaha Limbah dan Logam Tua Indonesia (APELLTI), keberatan dengan hasil tersebut. Lantaran dinilai kurang transparan.

Apellti bersama Organisasi Masyarakat Garuda Kencana Nusantara Indonesia (GKNI) layangkan protes soal mekanisme pelaksanaan lelang eks pabrik kertas Leces ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember.

Aksi protes keras ini dipicu lantaran adanya kejanggalan dalam pelaksanaan lelang saat itu. Karena curator dan pihak panitia lelang tidak hadir diwaktu aanwijzing.

“Kami hadir tepat waktu akan tetapi pada saat itu, para pihak yang berkompeten khususnya curator dan pihak panitia lelang tidak hadir di waktu aanwijzing tersebut, sehingga pembicaraan menjadi liar,” kata Ketua DPD Jawa Timur GKNI, Didik Muadi, Selasa (12/10/2021).

Sebelumnya, pada 06 Oktober 2021 lalu, Didik Muadi dan kawan-kawan menghadiri aanwijzing di lokasi Pabrik Kertas Leces Probolinggo. Sayangnya baik kurator maupun pihak KPKNL tidak ada ditempat. Serta tidak ada perwakilan yang menunjukkan, mengarahkan, menjelaskan. Hal tersebut disaksikan banyak orang termasuk 11 peserta yang lain.

APELLTI aAsosiasi pengusaha limbah dan logam tua menilai proses lelang tidak transparan. (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)

Selanjutnya Didik Muadi bertanya pada petugas di lokasi pabrik tersebut. Pihaknya memperoleh jawaban bahwa yang bisa menjawab permasalahan proyek lelang adalah pihak Kurator. Termasuk pihak pejabat lelang negara.

Ketidakhadiran para pihak yang berkompeten, menimbulkan tanda tanya. Serta membuat informasi menjadi Tidak menentu (hoax). Akibatnya sejumlah pihak yang akan mengikuti lelang, tidak dapat menyerahkan jaminan sebagaimana ketentuan lelang.

“Karena itu kami menganggap proses lelang pabrik kertas leces ini tidak transparan. Sehingga kami meminta untuk diulang atau dibatalkan,” tegas Didik.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi www.djkn.kemenkeu.go.id, pada Jumat (08/10/2021), KPKNL Jember melaksanakan lelang eksekusi harta pailit atas permohonan dari Tim Kurator PT Kertas Leces (Persero) (Dalam Pailit).

Berupa satu paket aset mesin dan peralatan, kendaraan bermotor dan bangunan bersatu dengan mesin. Pelaksanaan lelang dilakukan dengan cara penawaran tertutup (closed bidding) melalui lelang.go.id (e-auction) di KPKNL Jember.

Dalam pelaksanaan lelang ini berhasil terjual dengan pokok lelang sebesar Rp 226 miliar. Dapat menyumbang PNPB ke kas Negara sebesar hampir  Rp13 miliar. Pelaksanaan lelang sampai laku terjual sebesar Rp 226 milyar membuat rekor baru dalam sejarah pelaksanaan lelang di KPKNL Jember.

Plt. Kepala Seksi Lelang KPKNL Jember, Kalpika Widhi Prasetya menyatakan sangat bergembira dan bersyukur dengan terjualnya aset PT Kertas Leces (Persero) dalam Pailit sehingga target pokok lelang dapat terlampaui.

“Selain itu hal ini juga membuktikan bahwa roda ekonomi sudah mulai berputar walaupun masih dalam kondisi pandemi covid 19” kata Kalpika

Atas hasil lelang tersebut, Muhammad Arham menyebut kendati sudah ada hasil lelang, harusnya tim kurator memperhatikan nasib eks karyawan.

“Ada sekitar 1.800 karyawan yang hingga saat ini masih menunggu kejelasan nasib mereka. Jumlah tanggungan perusahaan pada karyawan, mencapai angka sekitar 200 milyar rupiah. Harusnya itu cukup,” katanya.

Kabar lelang itupun disambut baik oleh Arham dan mantan karyawan PT. Kertas Leces Probolinggo lainnya. Dengan harapan, tanggung jawab perusahaan harus segera dilunasi pada mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES