Kesehatan

Puluhan Ribu Balita di Indramayu Mengalami Stunting

Selasa, 12 Oktober 2021 - 21:23 | 50.10k
Sosialisasi stunting di Indramayu. (FOTO: Diskominfo Kabupaten Indramayu)
Sosialisasi stunting di Indramayu. (FOTO: Diskominfo Kabupaten Indramayu)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Sebanyak 41 ribu balita di Kabupaten Indramayu mengalami stunting. Hal ini membuat Kabupaten Indramayu menjadi sorotan utama dalam penanganan stunting di Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara menjelaskan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), tingkat stunting di Kabupaten Indramayu masih tergolong tinggi. Pada tahun 2018 saja, angka stunting di Kabupaten Indramayu mencapai 33,19 persen.

Kemudian berdasarkan data terbaru dari e-PPGBM tahun 2020, lanjutnya, angka stunting di Kabupaten Indramayu diketahui mencapai 10,2 persen. Hanya saja, Pemerintah Kabupaten Indramayu masih menunggu riset lebih lanjut dari Riskesdas.

"Terakhir data e-PPGBM terbaru, anak yang menderita stunting di Kabupaten Indramayu mencapai 10,2 persen, tapi angka itu harus diakui juga oleh Riskesdas, kita masih menunggu persentasenya," jelasnya, Selasa (12/10/2021).

Untuk itu, lanjutnya, dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten Indramayu akan melakukan percepatan penanganan stunting melalui program Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Secara Terpadu atau yang disingkat Gesit.

Menurutnya, program tersebut menjadi trobosan baru, di mana di dalamnya akan melibatkan semua unsur organisasi perangkat daerah (OPD) akan dilibatkan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten secara terpadu. Nantinya, seluruh anggaran, perencanaan dan kebijakan stunting yang ada di seluruh OPD akan menjadi satu.

Selain itu, lanjut Deden, akan dibuat tim Gesit mulai tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten. Terdapat lima unsur tim Gesit dari desa dan kecamatan yang dilibatkan, yakni unsur kesehatan, kader pembangunan manusia,  TP PKK, pendamping ProgramKeluarga Harapan (PKH) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

"Nanti akan ada 5 pilar di desa dan kecamatan yang akan jadi ujung tombak pengentasan stunting," tuturnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES