Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Tingkatkan Kompetensi, HMJA FEB Unisma Malang Gelar Studi Industri ke IAPI dan OJK

Selasa, 12 Oktober 2021 - 09:54 | 16.06k
Himpunan Manajemen Jurusan FEB Unisma menggelar Studi Industri ke Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang secara virtual.
Himpunan Manajemen Jurusan FEB Unisma menggelar Studi Industri ke Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang secara virtual.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Himpunan Manajemen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Malang kembali menggelar Studi Industri Virtual ke Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sabtu (10/10/2021).

 Dalam Studi Industri ini  Tim HMJA beserta mahasiswa baru Akuntansi sebanyak 400 lebih diterima oleh Ketua IAPI Pusat Habib Basuni SE,MAk, Akt, CA, CPA yang sekaligus juga Pimpinan Kantor Akuntan Publik Habib Basuni & Rekan serta Dari pihak OJK diterima oleh Doni Santoso Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank OJK Malang.

Kegiatan Studi Industri virtual yang mengusung  tema “The Future of The Accounting Profession in the Fintech Era” dihadiri juga oleh  Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Nur Diana SE, MSI.

Dalam sambutannya, Dekan FEB Unisma mengatakan agenda studi industri sangat penting bagi penyiapan mahasiswa baru sebagai calon-calon akuntan di masa depan, menjadi bagian dari era digital ekonomi yang akan menjadi dunia yang akan mereka geluti di masa bekerja kelak.

Profesi akuntansi sebagai profesi yang menyediakan jasa informasi akuntansi mau tidak mau harus mempersiapkan dirinya menghadapi era digital ekonomi dengan sebaik-baiknya. Melalui studi banding ini, Dekan FEB berharap agar mahasiswa prodi Akuntansi Unisma bisa menggali pengetahuan seluas-luasnya dari kedua pemateri agar bisa mendapatkan pengetahuan mengenai era fintech beserta implikasinya kepada profesi akuntansi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sementara itu Habib Basuni (IAPI Pusat) menyambut baik kehadiran peserta studi Indutri Virtual sebagai langkah awal bagi mahasiswa program studi akuntansi FEB UNISMA yang ingin mengetahui profesi akuntansi dan masa depannya. Lebih lanjut Habib  menyampaikan bahwa era digital ekonomi yang salah satunya berwujud dalam Fintech merupakan bagian dari bidang Sistem Informasi Akuntansi yang juga harus dikuasai oleh seorang akuntan.

Melalui teknologi informasi, maka SIA menggunakannya untuk mendukung kinerja informasi yang mereka hasilkan, yaitu dengan cara memperbaiki kualitas pengolahan informasi termasuk juga memperbaiki transparansi dan kualitas informasi yang dihasilkan. Selain itu, pengolahan Informasi semakin murah.

Oleh karena itu, ditegaskan oleh pemateri, sangat penting bagi akuntan untuk mempersiapan bekal ilmu dalam bidang Computer science dan Math and statistic, selain core utamanya yaitu Business domain expertise. Jika akuntan tidak ahli dalam informasi, maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan. Dengan kata lain, Akuntan adalah expert dalam bidang penyedia informasi keuangan, sehingga bagi akuntan, teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok.

Dalam penutupnya, Habib Baisuni memberika pesan kepada mahasiswa untuk menguasai 2 standar ketrampilan dalam menghadapi perkembangan tekhnologi, yaitu Keterampilan Umum dan Ketrampilan khusus.

Ketrampilan Umum, yaitu mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan ketrampilan khusus yaitu menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan proseduran tentang penggunaan teknologi informasi dan mampu secara mandiri mendesain proses bisnis dalam suatu sistem informasi akuntansi yang mendukung penyediaan informasi berbasis teknologi informasi untuk mendukung pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan dengan pendekatan siklus pengembangan sistem (System Development Life Cycle).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Begitu juga Doni Santoso dari OJK Malang banyak memberikan wawasan tentang era digital dan lahirnya Fintech yang dipicu oleh 2 hal besar, yaitu adanya kebiasaan baru dalam masyarakat akibat adanya pandemi dank arena perkembangan model bisnis yang berubah karena perkembangan cepat di teknologi informasi. Kedua fenomena tersebut menimbulkan Pergeseran Perilaku pada sector jasa keuangan semasa Pandemi (New Normal Digitalisasi Sektor Jasa Keuangan).

Pemerintah Indonesia mengatur lalu lintas ekonomi digital di Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor .19/12/PBI/2017 tanggal 29 November 2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Finantech memiliki keunggulan dalam hal fleksibiltas dan aksesibilitas, namun terdapat juga resiko yang melekat di dalamnya, yaitu berupa kecurangan data maupun penyalahgunaan data.

OJK berperan penting mengatur operasi OJK agar manfaat optimal dari Fintech bisa dirasakan oleh masyarakat. Edukasi dan penegakan peraturan kepada masyarakat dan pihak lembaga keuangan sangat diperlukan dalam proses digital saat ini.

Munculnya banyak permasalahan di bidang ekonomi digital salah satunya adalah karena faktor tersebut. Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat teredukasi diharapkan bisa berkontribusi dalam mengembangkan dunia keuangan digital yang lebih sehat. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES