Peristiwa Daerah

Desa di Jombang Alami Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih

Selasa, 12 Oktober 2021 - 20:02 | 97.16k
Antrian warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang untuk mendapatkan air bersih bantuan dari BPBD Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Antrian warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang untuk mendapatkan air bersih bantuan dari BPBD Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Memasuki musim kemarau panjang, Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Akibat dari kekeringan ini, aktifitas masyarakat yang membutuhkan air bersih sering terhambat. Seperti mencuci pakaian, mandi, minum ternak, dan bahkan kebutuhan untuk minum dan memasak sehari-hari mereka mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang.

Ponawi (42) salah satu warga setempat mengaku untuk mendapatkan air bersih warga harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari rumah warga ke sungai.

"Kami hemat air, sementara hanya bisa menunggu air bersih dari BPBD Jombang," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (12/10/2021).

Kekeringan di Jombang a

Menurutnya hujan di musim kemarau saat ini menjadi sebuah keberkahan bagi warga. Sebab dengan air hujan mereka bisa mendapatkan air bersih tanpa harus mengambil air dari sungai yang terletak di hutan desa setempat yang jaraknya sangat jauh untuk ditempuh.

Biasanya, menurut perempuan berusia 42 tahun itu mengatakan adanya air bisa didapat saat turun hujan. Selain itu juga terkadang apabila sangat dibutuhkan, dirinya harus berjalan kaki mengambil air di sungai

"Ngambil air di sungai deket hutan desa sini. Lumayan jauh sekitar 2 kilo meter," jelasnya.

Namun dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD Jombang itu, dirinya mengaku bahwa sudah sangat bersyukur. Karena terkadang setiap 2 hari sekali selaku dikirimkan air bersih.

Bantuan dari BPBD yang dimaksud sudah berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Dari itu, menjadi perhatian yang sangat baik bagi warga setempat untuk menggunakan air itu sebagai kebutuhannya sehari-hari.

"Alhamdulillah dengan ini membuat kebutuhan air yang dibutuhkan dalam sehari-hari itu lumayan tercukupi. Saya harap kedepannya warga di Daerah ini tidak kebingungan mencari air," harapnya.

Ditempat yang sama, Samsul Hadi Kepala Desa Ngrimbi menjelaskan bahwa kekeringan itu sudah lama terjadi. Bahkan tak hanya kekeringan, sebelum mendapat bantuan dari BPBD Jombang sebagian warga sempat terdapat yang mengalami penyakit gatal-gatal yang diduga disebabkan karena memakai air yang tidak bersih.

Kekeringan di Jombang b

"Jadi warga memang sebelumnya sampai mengambil air ke kali. Kemudian benar, kalau warga disini sebelumnya pernah mengalami penyakit gitu yang dikarenakan mungkin dampak memakai air yang kotor," ungkapnya.

Lelaki yang akrab disapa Samsul ini menjelaskan, untuk membantu kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Samsul telah mendata sebanyak 48 rumah yang akan mendapat bantuan air bersih langsung dari BPBD Jombang.

Namun dirinya tetap berharap, sistem pengeboran air akan dilakukan kembali. Hal itu dilakukan dikarenakan menurutnya sebagai solusi dari desakan masyarakat setempat yang berharap punya sumber mata air sendiri.

"Sudah kami data sebanyak sekitar 180an KK atau 48 rumah di Dusun ini yang akan mendapatkan bantuan air langsung dari BPBD Jombang. Kedepan kami akan membuat sumur bor sendiri," pungkasnya terkait upaya mengatasi krisis air bersih dan kekeringan di wilayah Jombang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES