Peristiwa Daerah

Terendah Selama Pandemi, RSSA Malang Hanya Tangani 8 Pasien Covid-19 Saja

Selasa, 12 Oktober 2021 - 18:54 | 42.04k
Suasana lobi depan RSSA Malang yang terlihat sepi, Selasa (12/10/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana lobi depan RSSA Malang yang terlihat sepi, Selasa (12/10/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Malang yang menjadi Rumah Sakit Rujukan terbesar kedua se Jawa Timur saat ini telah mencatat rekor baru dalam penanganan pasien Covid-19.

Dari sekitar 268 bed yang tersedia di RSSA Malang, saat ini hanya terisi 8 pasien Covid-19 saja dengan rincian 7 pasien Covid-19 gejala ringan dan 1 pasien Covid-19 gejala berat yang harus mendapatkan penanganan khusus di ICU.

Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang, dr Widodo Mardi mengatakan, penanganan pasien Covid-19 yang tak sampai 10 orang ini menurutnya menjadi yang terendah dari keseluruhan penanganan selama pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu.

"Penurunan ini terjadi sekitar awal September (2021) lalu lah. Sekarang ini terendah dari keseluruhan mulai tahun lalu, yakni 8 saja. Insyallah yang ringan bisa sembuh total, cuma satu yang kita masukan ke ICU perlu penanganan khusus," ujar Widodo, Selasa (12/10/2021).

Widodo menyebutkan, RSSA Malang selama pandemi Covid-19 yang melanda di awal tahun 2020 lalu, yakni pada bulan Maret hingga saat ini telah melakukan penanganan pasien Covid-19 untuk rawat inap sebanyak 6.500 pasien dan rawat jalan sebanyak 14 ribu pasien.

Terlebih tingginya kasus yang sempat terjadi di pertengahan tahun 2021 lalu, keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) RSSA Malang mencapai hingga 98 persen dan untuk ICU bisa hampir full setiap harinya.

"BOR kita yang biasa itu kira-kira 98 persen, artinya 250 hingga 260 pasien yang kita rawat. Untuk yang gawat-gawat itu hampir full ya sekitar 20 pasien," ungkapnya.

Sementara, untuk tingkat kematian secara keseluruhan, lanjut Widodo, prosentasenya masih terbilang tinffi, yakni 20 persen sebagai RS Rujukan kedua terbesar di Jawa Timur yang menampung seluruh pasien, tak hanya warga Kota Malang saja.

"Tapi kalau breakdown dari status pasien masuk, maka sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Kalau pasien ringan 100 persen sembuh, kalau sedang 90 persen sembuh, kalau berat kesembuhannya 20 persen dan yang kritis itu kita kecil sekali, di bawah 5 persen," bebernya.

Ruang khusus untuk penanganan Covi-19 yang diberinama Incovit (Infeksi Terpadu) yang dimana saat ini mulai banyak yang kosong, nantinya akan dimanfaatkan sebagai tempat infeksi-infeksi terpadu yang lain, seperti halnya dalam penanganan penyakit TBC ataupun infeksi paru-paru dan yang lainnya.

"Jadi nanti kita pusatkan di sana, sehingga memudahkan lokalisir tempat untuk tidak menular ke orang lain dan akses yang juga cukup mudah," pungkas Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang, dr Widodo Mardi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES