Pendidikan

Menuju Politeknik Unggul di Asia Tahun 2035, Polije Susun Skenario Kebijakan Program

Selasa, 12 Oktober 2021 - 15:32 | 33.71k
Beberapa alumni Polije, Dosen, dan Mahasiswa, Ormawa, serta industri yang representatif di Jember saat FGD. (Foto: Arip Ripaldi TIMES Indonesia)
Beberapa alumni Polije, Dosen, dan Mahasiswa, Ormawa, serta industri yang representatif di Jember saat FGD. (Foto: Arip Ripaldi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas Rancangan Teknokratik Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) Politeknik Negeri Jember tahun 2020 - 2035.  

Seiring dengan visi Polije menjadi Politeknik unggul di Asia tahun 2035, Polije mulai mempersiapkan langkah strategis untuk mencapai target tersebut. 

Direktur Polije, Saiful Anwar menerangkan, RPJP Polije dibagi menjadi tiga fase yang disebut dengan rencana strategis jangka menengah. 

Dalam rangka membidik, memprediksi dan melihat tren di fase kesatu lima tahun kedepan, kedua sepuluh tahun kedepan, dan fase ke tiga dalam bentuk rencana panjang di lima belas tahun kedepan. 

Anwar mengatakan pihaknya tidak akan bisa memprediksi sendiri terkait dengan kebutuhan SDM yang kompeten dan berkualitas yang di siapkan dari internal Polije untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Pasar bisa Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA), bisa pemangku wilayah ataupun yang lainnya," tutur Anwar, pada Selasa (12/10/2021). 

Melalui FGD ini, Polije menghadirkan para IDUKA prioritas, mitra Polije dan beberapa lainnya, yang berkontribusi besar dan sekaligus mampuh secara obyektif presisi memprediksi kebutuhan trend SDM. "Tentunya untuk mengetahui di lima sampai sepuluh tahun kedepan, dan lima belas tahun kedepan, isu global nya seperti apa," ungkapnya. 

Anwar juga menjelaskan, kegiatan FGD tersebut multi komunitas, karena diisi oleh beberapa alumni, dari para dosen, dan mahasiswa, ormawa, industri ada beberapa industri yang cukup representatif di Jember. "Dari praktisi juga ikut hadir ada direktur Puslit koka," katanya. 

Lebih jauh, ia menjelaskan dari jauh hari pihaknya sudah mempersiapkan dan inventarisasi dengan beberapa industri pada level regional dan nasional.

"Ini adalah sebagai pelengkap, untuk melengkapi metodologi yang kita persiapkan untuk memproyeksikan lima belas tahun kedepan, dalam rangka mengaktualisasikan, rencana jangka panjang Polije menjadikan Polije unggul di Asia pada 2035," tukasnya. 

Sementara itu, Irman Firmansyah, Kepala System Dynamics Center (SDC), Forum Diskusi di Polije, menggunakan pendekatan System Dynamics, mengkaitkan semua variabel yang dibutuhkan. 

"Variabel yang kita kaji banyak sekali, jadi saling terkait," kata pria yang juga sebagai Ketua Umum Asosiasi Ahli System Dinamic Indonesia (ASDI). 

Irman, sapaan akrabnya mengatakan, dalam RPJP Polije digunakan System Dynamics, karena ingin melihat antar variabel, satu keterkaitan ini pasti memiliki satu kebijakan. "Mana yang paling sensitif, itulah yang akan kita gunakan dalam jangka pendek," katanya. 

Kemudian, yang moderat akan menjadi jangka menengah, dan bisa memperkirakan untuk jangka panjang. 

Lebih jauh, ia menjelaskan khasnya dari System Dynamics terdapat skenario. "Jadi kalau kita mau menggerakkan skenario ini hasilnya akan ketahuan," ungkap Kepala SDC Forum Diskusi di Polije. (*).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES