Sejarah Hari Ini: 12 Oktober, Mengenang 19 Tahun Bom Bali

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat peristiwa serangan teroris Bom Bali yang terjadi 19 tahun silam. Ledakan ini terjadi di Kuta pada 12 Oktober 2002 sekitar pukul 23.30 waktu setempat, saat bar-bar tersebut akan dipadati turis. Ledakan itu menghancurkan Sari Club dan api yang dihasilkan kemudian melalap bar disebelahnya, Paddy's Irish Club. 12 Oktober juga diperingati sebagai Hari Anti-Radang Sendi Sedunia.

2002: Bom Bali

Api yang membakar Sari Club dan Paddy's Irish Club di Bali. Serangan bom mobil pada 12 Oktober 2002 menghancurkan dua kafe yang dipenuhi turis. (foto: AFP/Getty Image)

Dikutip dari BBC, seorang saksi mata, juru kamera sebuah perusahaan TV di Selandia Baru Richard Poore, juru mengatakan kekuatan ledakan itu begitu kuat. Hotelnya tempat menginap yang jaraknya hampir 1 km jauhnya rusak akibat ledakan bom ini.

"Jendela hotel pecah, lantai atas telah kehilangan langit-langitnya dan jatuh dan ada asap yang luar biasa di langit," kata Poore.

Poore menambahkan, saat itu, naluri pertamanya adalah berlari di jalan dengan kamera untuk merekam adegan kehancuran.

"Saya belum pernah melihat yang seperti itu. Itu menghebohkan. Pembantaian total," katanya.

Bom mobil yang meledak malam itu memang dhasyat. Bom yang diletakkan di mobil Mitshubishi L 300 itu menewaskan 202 orang, terutama warga Australia. Adapun korban tewas dan luka-luka berasal dari 24 negara berbeda.

Setelah penyelidikan yang panjang polisi menangkap kelompok Jemaah Islamiah (JI), sebagai tersangka utama bom Bali 2002. JI diduga memiliki hubungan dengan al-Qaeda. Pengadilan kemudian memvonis mati Amrozi bin Nurhasyim, saudaranya Mukhlas dan Imam Samudra. Sedangkan Ali Imron divonis penjara seumur hidup. Selain itu, lebih dari selusin orang lainnya dijatuhi hukuman penjara yang panjang karena peran mereka dalam peristiwa pengebomban ini.

Pada 1 Oktober 2005, Bali kembali menjadi bom bunuh diri. Tiga orang meledakkan diri di kawasan wisata yang menewaskan sedikitnya 19 orang, kebanyakan orang Indonesia.

1996: Hari Anti Radang Sendi Sedunia

12 Oktober 1996 diperingati sebagai Hari Anti-Radang Sendi Sedunia pertama. Peringatan ini diinisiasi oleh Arthitis Rheumatism Internasional (ARI) yakni organisasi yang berfokus pada penyakit utamanya radang sendi.

ARI menggagas peringatan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan perhatian yang cukup perihal penyakit Arthitis atau radang sendi. Tidak hanya itu, ARI juga mendorong masing-masing pemerintah untuk lebih memperhatikan penyakit ini.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement