Ekonomi

Rangicok Snack Lokal Kekinian Produk UMKM Kota Banjar

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 18:47 | 142.64k
Asep Rohayanto memamerkan produk hasil inovasinya (foto: Istimewa)
Asep Rohayanto memamerkan produk hasil inovasinya (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Berawal dari produksi sentra ranginang Purwaharja, pada tahun 2014, pelaku UMKM Kota Banjar, Jawa Barat, Asep Rohayanto menciptakan inovasi produk baru yang terinspirasi dari banyaknya remah atau bubuk ranginang yang terbuang. Dia punya ide untuk mendulang rupiah dari  remah ranginang tersebut. 

Remah sisa tersebut menjadi produk olahan makanan yang bisa bernilai lebih ekonomis dan berhasil mendapatkan respon pasar di luar dugaan. Jadilah namanya Rangicok

Mungkin masih banyak yang penasaran rangicok itu apa. Pemilik bisnis yang melegenda di Kota Banjar ini mengungkapkan, rangicok merupakan snack crackers lokal kekinian yang terbuat dari olahan remah atau bubuk ranginang dimix dengan cokelat beraneka rasa. 

"Sejak mulai diproduksi ternyata respon pasar sangat baik. Alhamdulillah di setiap kegiatan pameran, produk kami sangat diminati dan selalu kekurangan stok. Banyak pembeli yang bilang rangicok ini seperti crackers buatan luar negeri," kata Asep.

Semangatnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan rangicok ini didukung oleh pemerintah melalui bimbingan Dinas KUKMP Kota Banjar.  "Hingga kini kami terus mengembangkan beberapa varian produk dari bahan yang sama," sebutnya. 

Rangicok-2.jpgKemasan Rangicok tak kalah dengan produk ternama sejenisnya (foto:Istimewa)

Produk ranginang cokelat atau rangicok menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Banjar yang dikembangkan dari sentra ranginang. Sentra tersebut berdiri sejak tahun 2000 dan sampai sekarang ada 22 perajin yang masing-masing memiliki merk sendiri. 

Asep mengisahkan, rangicok berproses sejak April sampai Desember 2014 melalui pelatihan program Pemerintah Provinsi Jabar Mencetak 100.000 wirausaha baru angkatan 1. 

"Di akhir pelatihan yang diikuti 150 peserta  diadakan lomba produk. Alhamdulillah dapat juara pertama kategori inovasi dan 
hal tersebut menjadi kekuatan bagi saya untuk memulai produksi di bulan Januari 2015," tuturnya. 

Hingga kini, varian produk rangicok di antaranya batangan 25 gram dengan harga Rp7.500 yang memiliki empat rasa yaitu original, mint, vanilla dan kopi. 

Lebih lanjut, Asep mengembangkan varian lainnya yaitu batangan 30 gram seharga Rp10 ribu dengan rasa mede dan greentea, segitiga love 54 gram seharga Rp15 ribu rasa original, vanila dan stroberi,  chocoball 60 gram harga Rp15 ribu, swempes kacang 50 gram seharga Rp15 ribu dan cokelat Banjar Patroman 90 gram seharga Rp20 ribu. Rangicok kini sudah begitu dikenal sebagai produk UMKM Kota Banjar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES