Gaya Hidup

Festival Kebaya Jadi Cara Banyuwangi Gerakkan Sektor Ekonomi Kreatif

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 10:31 | 68.05k
Para model tengah memperagakan kebaya Banyuwangi (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)
Para model tengah memperagakan kebaya Banyuwangi (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIKabupaten Banyuwangi menggelar Festival Kebaya. Festival ini digelar untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif di daerah yang terdampak selama masa pandemi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dalam puncak festival yang digelar pada Jumat sore (8/10/2021), di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

"Ini adalah upaya kami untuk menggairahkan kembali sektor ekonomi kreatif yang sempat stagnan selama pandemi ini. Dengan dimunculkannya event-event kecil semacam ini, kami berharap karya-karya kreatif tetap bermunculan," kata Ipuk.

Ipuk juga berharap festival ini bisa menjadi panggung bagi desainer lokal untuk menghasilkan karya kebaya yang bisa dipakai dalam berbagai suasana dan usia. "Semoga festival ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para pelaku fesyen untuk meningkatkan kreativitas agar bisa bersaing di kancah global," ujar Ipuk.

Bupati Ipuk

Festival Kebaya sendiri dimulai sejak Juni 2021 lalu, yang diawali dengan kompetisi desain kebaya dan kebaya milenial. Penjuriannya sendiri dilakukan secara virtual, mengingat kondisi saat ini masih pandemi.

"Lomba desain ini diikuti banyak anak muda, bahkan desain kebaya juga diikuti anak SMP. Harapan kami, bisa menumbuhkan kecintaan kaum milenial pada budaya Indonesia, termasuk budaya memakai kebaya," kata Ketua Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) Kabupaten Banyuwangi, Sukanti Swastikawati.

Festival Kebaya digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain wajib menerapkan 5 M, semua pengunjung juga wajib melakukan skrining lewat aplikasi PeduliLindungi.

Enam pemenang dalam kompetisi desain kebaya dan kebaya milenial dihadirkan dalam puncak Festival Kebaya. Mereka berlenggak lenggok bak seorang model di halaman kantor Disbudpar yang disulap menjadi catwalk mini.

Masing-masing tampil memukau dengan busana kebayanya. Ada kebaya modern, kebaya tradisional nusantara dengan sentuhan modern sehingga tampak anggun dan megah, hingga kebaya luwes untuk hijaber. Semua ditampilkan dengan anggun.

Acara ini semakin meriah dengan kehadiran Miss Indonesia 2018, Alya Nur Shabrina. Alya juga tampil anggun bersama para pemenang dengan mengenakan gaun cantik berwarna pink cerah karya desainer Banyuwangi. "Saya bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini," ujar Alya.

Menurutnya, Festival Kebaya di Kabupaten Banyuwangi ini sangat bagus karena dapat mendorong kreativitas anak muda untuk mencintai budaya. "Apalagi ini dikompetisikan. Pastinya anak-anak muda akan lebih tergerak untuk membuat karya yang terbaik," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES