Peristiwa Internasional

Bom Bunuh Diri di Masjid Afganistan Menewaskan 50 Orang

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 06:58 | 23.49k
Suasana di halaman masjid setelah serangan bom bunuh diri. (FOTO: EBT)
Suasana di halaman masjid setelah serangan bom bunuh diri. (FOTO: EBT)

TIMESINDONESIA, JAKARTABom bunuh diri telah menewaskan sedikitnya 50 orang di sebuah masjid di kota Kunduz, Afganistan saat digelar shalat Jumat.

Dilansir BBC, ini merupakan serangan paling mematikan sejak pasukan Amerika Serikat dan sekutunya meninggalkan negara yang saat ini dikuasai Taliban itu.

Korban bergelimpangan di dalam  masjid Said Abad, yang digunakan oleh komunitas minoritas Muslim Syiah itu. Lebih dari 100 orang lainnya terluka. Lebih dari 300 jemaah diyakini telah menghadiri shalat Jumat ketika serangan itu terjadi.

Seorang pengebom bunuh diri ISIS dilaporkan meledakkan rompi peledak saat jamaah berkumpul di dalam masjid untuk shalat Jumat.

Meskipun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab sejauh ini, serangan ini memiliki ciri khas IS-K, kelompok yang menargetkan bandara Kabul dalam pengeboman yang menghancurkan pada bulan Agustus.

IS-K, afiliasi regional Afganistan dari kelompok IS yang menentang keras pemerintah Taliban, telah melakukan beberapa pemboman baru-baru ini, sebagian besar di timur negara itu. Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS juga meningkatkan kampanye serangan terhadap Taliban.

ISIS menargetkan upacara pemakaman yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin senior Taliban di Kabul pada hari Minggu, dan telah terjadi serentetan serangan yang lebih kecil di provinsi timur Nangarhar dan Kunar, di mana ISIS sebelumnya memiliki kubunya.

Zalmai Alokzai, seorang pengusaha lokal yang bergegas ke rumah sakit untuk memeriksa apakah dokter membutuhkan donor darah, menggambarkan melihat adegan kacau setelah serangan itu. "Ambulans akan kembali ke tempat kejadian untuk membawa orang mati," katanya kepada kantor berita AFP.

Pejabat keamanan setempat yang dikutip oleh Tolo News mengatakan bahwa lebih dari 300 orang sedang menghadiri shalat ketika serangan itu terjadi. Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban meninggal dunia akan terus bertambah karena banyaknya yang dalam kondisi kritis.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pemboman hari Jumat adalah 'serangan mematikan ketiga minggu ini yang tampaknya menargetkan sebuah lembaga keagamaan' dan merupakan bagian dari 'pola kekerasan yang mengganggu'.

PBB merujuk pada pemboman hari Minggu di dekat sebuah masjid di ibu kota Kabul yang menewaskan beberapa orang dan serangan terhadap sebuah madrasah (lembaga pendidikan) di kota timur Khost pada hari Rabu.

Kelompok tersebut telah berulang kali menargetkan minoritas Syiah Afganistan di masa lalu, dengan pembom bunuh diri menyerang masjid, klub olahraga dan sekolah. Serangan hari Jumat, jika dilakukan oleh ISIS, akan menandai ekspansi suram kegiatan mereka ke utara negara itu. 

Taliban mengatakan mereka telah menangkap puluhan anggota IS dan diyakini telah membunuh orang lain yang dicurigai terkait dengan kelompok itu, tetapi secara terbuka mereka juga mengecilkan ancaman yang ditimbulkan oleh IS.

Banyak warga Afganistan berharap bahwa pengambilalihan Taliban setidaknya akan menandai era yang lebih damai, jika otoriter. Tapi ISIS merupakan ancaman signifikan terhadap janji Taliban untuk meningkatkan keamanan. Dan iti dibuktikan dengan bom bunuh diri Jumat kemarin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES