Pendidikan

Sekolah di Gresik Terapkan Pembelajaran Hybrid Learning

Jumat, 08 Oktober 2021 - 20:52 | 54.84k
Siswa saat belajar di kelas dengan menerapkan Hybrid Learning (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Siswa saat belajar di kelas dengan menerapkan Hybrid Learning (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Aturan pembelajaran tatap muka (PTM) yang memberlakukan 50 persen siswa membuat sekolah di Gresik berinovasi. Mereka menerapkan Hybrid Learning, perpaduan antara belajar daring dan luring.

Perpaduan dua metode belajar ini dengan separuh siswa mengikuti belajar di kelas. Sementara, siswa lainnya melaksanakan belajar mengajar secara daring di rumah mereka.

Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Mochammad Nor Qomari mengatakan, pembelajaran model ini sebagai upaya pencegahan klaster Covid-19.

"Ini solusi terbaik untuk pembelajaran saat ini yaitu model Hybrid Learning, merupakan perpaduan pembelajaran daring dan luring," katanya, Jumat (8/10/2021).

Hybrid Learning B

Dia menjelaskan, tujuan menggunakan model pembelajaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa SD Mugeb, baik yang ada di sekolah maupun secara online. 

"Kelebihan dari pembelajaran ini adalah kami bisa memfasilitasi kebutuhan belajar siswa dengan baik. Baik siswa yang di sekolah, maupun yang tidak bisa hadir ke sekolah," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ari ini mengungkapkan model pembelajaran ini menuntut guru untuk terampil. Tak hanya itu, guru juga dituntut kreatif dalam mengembangkan teknologi pembelajaran.

"Sehingga guru dituntut untuk terampil meracik diri dengan berbagai macam media pembelajaran yg menyenangkan dan jenis kombinasi asesmen daring, sehingga siswa merasa betah belajar di rumah," ungkapnya. 

Dia juga menerangkan bahwa pembelajaran ini  tidak hanya dilakukan saat proses belajar mata pelajaran saja, tetapi juga untuk kegiatan lainnya. 

"Model yang diterapkan pada semua kegiatan sekolah, contohnya dalam bidang pengembangan diri, seperti life skill, tahfidz, ekstrakurikuler dan lain-lain," paparnya. 

Bapak tiga anak itu menjelaskan, teknis pembelajaran hybrid SD Mugeb mengikuti regulasi pemerintah yakni 50% siswa hadir di sekolah. 

"Siswa hadir 50% di sekolah dengan durasi waktu 3 jam pembelajaran, 50% mengikuti secara online," tutup kepala SD Muhammadiyah 1 GKB di Gresik menanggapi pembelajaran Hybrid Learning. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES