Pemerintahan

Anggota DPR RI, Dedi Wahidi Dorong Para Santri Bisa Menimba Ilmu di Luar Negeri

Jumat, 08 Oktober 2021 - 18:03 | 28.91k
Pengukuhan Pengurus Nasional Halaqoh BEM Pesantren. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Pengukuhan Pengurus Nasional Halaqoh BEM Pesantren. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Anggota DPR RI Komisi V, Dedi Wahidi mendorong kepada para santri untuk juga menimba ilmu bukan hanya di dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri. Tujuannya adalah agar para santri bisa mempunyai daya saing bertaraf internasional.

Hal itu ia tegaskan saat Pengukuhan Pengurus Nasional Halaqoh BEM Pesantren di aula Darul Maarif Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nahdatul Ulama Kaplongan Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021).

Demi mewujudkan hal tersebut, para santri bisa memanfaatkan bea siswa yang diberikan dari tiap sekolah, kampus, maupun pesantren, agar bisa pergi menimba ilmu keluar negeri. "Ada banyak bea siswa untuk para santri, yang dikelola oleh lembaga pengelola dana pendidikan. Sehingga tidak ada lagi alasan tidak ada biaya," jelasnya.

Dedi Wahidi melanjutkan, para santri yang menimba ilmu keluar negeri dengan memanfaatkan bea siswa saat ini sudah berjalan, namun mayoritas masih di wilayah Timur Tengah.

Dirinya berharap, negara-negara lain seperti di kawasan Eropa, Asia Timur, bahkan Amerika, juga bisa dijadikan tujuan para santri untuk menimba ilmu, agar seimbang antara ilmu agama dan ilmu lainnya.

"Harapannya bisa kompetitif, masuk pasar internasional, dan bersaing dengan negara lain," tuturnya yang juga selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Ma'arif.

Sementara menurut Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren Indonesia, Muhammad Naqib Abdullah, di era digital ini mengharuskan mahasantri beradaptasi. Ide, gagasan dan inovasi diperlukan untuk menjadi bekal kepemimpinan santri di masa depan.

"Mahasantri juga tidak hanya menguasai kitab kuning tetapi juga menguasai bidang lain seperti enterpreneur, politik, dan lainnya," ujar Gus Naqib.

Naqib menambahkan, Halaqoh BEM Pesantren akan mencanangkan pesantren digital yakni pesantren berbasis platform digital. Hal itu merupakan langkah BEM Pesantren untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi. 

"Kajian kitab kuning akan kita lakukan secara digital dengan kelas-kelas sesuai kurikulum pondok pesantren," ujar Naqib dalam acara bersama Anggota DPR RI, Dedi Wahidi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES