Entertainment

Libas Medan Terjal Papua Demi Adegan Action di Film Zerre Pendekar Ufuk Timur

Jumat, 08 Oktober 2021 - 11:22 | 79.54k
Yudas Alep Itlay (Zerre) menunjukkan kemampuan bela diri silat saat meet and greet di Surabaya, Jumat (8/10/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Yudas Alep Itlay (Zerre) menunjukkan kemampuan bela diri silat saat meet and greet di Surabaya, Jumat (8/10/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Papua memang selalu menyimpan pesona tersendiri dengan keindahan alam dan budaya yang memikat. Termasuk bagi para pemain film action terbaru Zerre Pendekar Ufuk Timur yang tayang mulai 7 Oktober 2021 serentak di bioskop Tanah Air. 

Film garapan sutradara R. Jiwo Kusumo ini hadir untuk menyambut pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Berlatar keindahan wisata alam di Papua, film ini dibintangi oleh Yudas Alep Itlay, Yama Carlos, Aditya Zoni, Aisyah Aqilah, Verdi Solaiman, Ditha Samantha, Emil Kusumo, dan Rinda Nurhuda. 

Film tersebut mengisahkan Zerre, anak laki laki dari pedesaan di Papua. Ia memiliki cita cita ingin menjadi pesilat. 

Zerre (Yudas Alep Itlay) bermimpi menjadi juara PON XX Papua dan membanggakan orang tuanya. Namun untuk mencapai mimpinya, Zerre menghadapi situasi pelik dan perjuangan yang tak mudah. Zerre harus menghadapi para sindikat kejahatan narkoba dan human trafficking.

Yudas Alep Itlay a

Zerre Pendekar Ufuk Timur menampilkan banyak aksi seperti adegan perkelahian,adegan kejar-kejaran dan efek dengan kehadiran pahlawan super, seni bela diri, serta aksi menegangkan.

Banyak kisah keseruan selama proses take di pedalaman. Beberapa medan berat dan menantang harus mereka lalui ketika menuju lokasi syuting di Air Terjun Kampung Harapan. Butuh waktu dua jam menempuh perjalanan dengan jalan kaki. Padahal mereka harus membawa beberapa peralatan untuk adegan fighting. Sepanjang syuting di tempat tersebut, hujan tak pernah berhenti. 

"Jam 08.00 WITA pagi di situ sudah mendung hujan rintik-rintik sementara jalan menuju ke sana itu masih berupa tanah, bebatuan terjal dan pohon dengan akar besar. Masuknya jauh menyeberangi sungai," kisah Yama Carlos saat meet and greet di Surabaya, Jumat (8/10/2021). 

"Kita syuting di sana bisa dipastikan 50-60 persen itu hujan," tambahnya. 

Kru harus berkejaran dengan waktu menyelesaikan target syuting pada hari yang ditentukan mengingat medan yang cukup berat dan keterbatasan energi. 

"Teman-teman saya paksa bahwa hari itu selesai karena kalau nggak selesai energi kita terkuras dan semangat juga bisa habis," kata KP Sutrisno Sastroadiningrat selaku eksekutif producer.

Yudas Alep Itlay b

Namun pemandangan berbeda mereka lihat saat mendarat di Jayapura. Kemegahan bangunan dan infrastruktur membuat para pemain yang baru pertama kali ke Papua berdecak kagum. Jalan-jalan sudah halus aspal dan Kota Jayapura sangat cantik. 

Aditya bercerita, momen syuting di Papua sempat membuatnya terkejut. Sebab baru pertama kali ia berkunjung ke sana. Suasana perkotaan Papua tak jauh beda dengan kota-kota besar yang ada di pulau lain di Indonesia. Warga Papua juga terkenal ramah dan lembut. 

"Mereka baik dan welcome banget sama orang pendatang dan mereka nggak segan anggap kita sebagai saudara juga itu luar biasa banget," terang Aditya.

Proses syuting juga terasa sangat menyenangkan karena sesama pemain telah membangun chemistry. 

"Jadi rasanya seperti liburan," ujarnya seraya tersenyum. 

Emil Kusumo mengungkapkan hal senada. Selama ini ia hanya mengetahui Papua dari buku-buku. Kini ia mendapatkan kesempatan proyek film di sana.

"Tidak menyangka pertumbuhan Papua begitu pesat. Stadion Lukas Enembe sebegitu megahnya dan salah satu stadion terbesar di Asia Tenggara," ungkapnya kagum. 

Ia juga mempunyai kesan tersendiri saat proses syuting di Kali Biru sepanjang hari dari pagi sampai malam. 

"Kita syuting nggak terasa tiba-tiba ada penduduk lokal sana yang mereka itu bikinin bangku agar kita bisa duduk bisa istirahat. Bikin di situ saat itu juga," kisahnya. 

Film ini digadang tak kalah seru dengan film-film Hollywood. Karena di film ini banyak adegan-adegan yang akan membuat jantung berdetak kencang terus menerus.

Film action dari Papua ini juga menyuguhkan wajah baru Papua yang lebih maju dan optimis.

"Semoga dengan film Zerre Pendekar Ufuk Timur yang diproduksi oleh PB PON XX Papua 2021 dan PT Kalachakra Multi Sinema ini bisa memberikan inspirasi juga edukasi bagi generasi milenial serta memberi warna baru dalam menyambut PON kali ini," harap KP Sutrisno Sastroadiningrat.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES