Pakistan Diguncang Gempa, 20 Orang Meninggal Dunia
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 20 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 orang lainnya terluka setelah gempa bumi melanda provinsi Balochistan di barat daya Pakistan.
Dilansir Al Jazeera, sampai saat ini tim penyelamat berusaha membersihkan puing-puing dan mendapatkan akses ke daerah itu.
Gempa berkekuatan 5,9, Kamis (7/10/2021) mengguncang saat sebagian besar penduduk distrik Harnai, sekitar 100 km (60 mil) timur ibukota provinsi Quetta, tertidur pada pukul 3 pagi waktu setempat (22:00 GMT).
Penduduk Quetta berkumpul di luar rumah mereka setelah gempa bumi mengguncang Pakistan selatan Kamis pagi. Pusat gempa berada sekitar 100 km di sebelah timur kota. (FOTO: Al Jazeera/AP Photo)
Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat, getaran terjadi pada kedalaman sekitar 20 kilometer (12 mil).
Dilansir media Pakistan, The Nation, getaran dirasakan sekitar pukul 03.01 malam itu di Sibi, Pishin, Muslim Bagh, Qila Saifullah Kachlak, Harnai dan sekitarnya. Orang-orang keluar dari rumah mereka dengan panik dan mulai membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Menurut Pusat Pemantauan Seismik Nasional, Islamabad, pusat gempa terletak di Harnai pada kedalaman 15 kilometer.
Militer Pakistan langsung ambil bagian dalam memberi pertolongan kepada para korban gempa dengan menggunakan helikopter mengirim korban ke rumah sakit. (FOTO: Daily Pakistan.com)
Menurut Wakil Komisaris Harnai, Anwar Hashim, atap dan dinding lebih dari 100 rumah runtuh di Harnai dan Shahrag, menjebak beberapa orang di bawah reruntuhan. Puluhan bangunan publik dan swasta rusak di beberapa bagian Balochistan.
Harnai adalah daerah pegunungan terpencil Balochistan yang paling parah terkena dampak gempa.
Operasi penyelamatan korban gempa bumi sedang berlangsung dan beberapa yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit, sementara keadaan darurat telah diberlakukan di rumah sakit provinsi tersebut. Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa jumlah korban meninggal dunia mungkin meningkat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |