Olahraga

Meski Terkendala Keuangan, Pelatih PSID Jombang Optimis Bisa Arungi Liga 3 Jatim

Kamis, 07 Oktober 2021 - 17:11 | 63.27k
Hendrawan Dwi Susanto, pelatih PSID Jombang saat memberikan arahan kepada pemain PSID Jombang di ruang ganti Stadion Merdeka Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Hendrawan Dwi Susanto, pelatih PSID Jombang saat memberikan arahan kepada pemain PSID Jombang di ruang ganti Stadion Merdeka Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dengan kondisi finansial tidak memadai, klub sepakbola kebanggan masyarakat Kabupaten Jombang, PSID Jombang menatap Liga 3 dengan penuh optimisme.

Hendrawan Dwi Susanto, pelatih PSID Jombang, mengatakan tim yang ia asuh tetap berlatih guna mengasah kemampuan jelang bergulirnya kompetisi liga 3 skala daerah Jatim. Kendati, badai kerap menerpa kondisi tim.

"Kita tetap mengasah kemampuan, untuk menunjang mental bertanding. Untuk tim PSID sendiri sudah cukup, ada 25 pemain dari lokal Jombang, tidak ada mengambil pemain dari luar," katanya kepada TIMES Indonesia, Kamis (7/10/2021).

Hendrawan menyebut, pada awal itu ada sekitar 29 orang yang mengikuti seleksi. Tim manajemen juga kerap melakukan uji tanding dengan tim kampung, untuk melihat potensi pemain di setiap tim yang dilawan PSID.

Pelatih PSID Jombang 2Latihan rutin para pemain PSID Jombang di Stadion Merdeka Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

Seleksi yang dilakukan itu akhirnya memunculkan 25 nama pemain yang nantinya akan bertanding di grup A Zona VII bersama Persedikab Kediri, PSBI Blitar, Persem Mojokerto dan Persekam Metro FC Malang.

Jelasnya, persiapan tim untuk mengarungi kompetisi sangat membutuhkan dukungan operasional dari berbagai pihak. Namun yang terjadi, Laskar Kebo Kicak harus memutar otak sendiri untuk memenuhi kebutuhan tim, karena tidak ada pemasukan.

"Kita tahu bahwa saat ini PSID tidak ada dana sama sekali. Jadi hanya mengandalkan sukarelawan saja," tegasnya.

Ada berbagai pemain yang mungkin mencari uang di luar, maka ia memaklumi jika para pemain lebih memilih klub lain. "Kami persilakan. Karena mereka layak dapat bayaran dari luar. Sedangkan, kalau kita bicara di dalam (PSID) keadaannya seperti ini," ungkapnya.

Sementara untuk manajemen tim, juga ada orang yang terlibat menjadi sukarelawan karena peduli terhadap potensi anak-anak Jombang khususnya dalam sepakbola. "Sebenarnya itu orang relawan semua. Karena memang peduli dengan anak-anak Jombang yang punya minat bola itu saja," ujarnya.

Pelatih PSID Jombang 3

Terkait operasional selama latihan maupun ke depannya, yang ia tahu saat ini, tim mengandalkan sumbangan dari beberapa pihak. Seperti warung-warung kopi yang ikut membantu. Dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) justru tidak ada.

"Untuk operasional yang kita tau, ada dari warung-warung kopi, pokoknya sumbangan lah. Dari Pemkab sama sekali tidak ada. KONI juga. Tolonglah kalau ada yah dikasih. Jadi sampai hari ini Nol rupiah," tukasnya.

Walaupun mengalami beberapa kendala, tim tetap mendapatkan kerjasa dengan salah satu aparel bola asli Jombang yakni Kampung Bola. Disinggung terkait kerjasama yang disepakati, ini menjadikan Jersey Kampung Bola apparel resmi PSID serta memenuhi kebutuhan alat latihan untuk para pemain.

Hendrawan, menuturkan lebih jauh, tugasnya dan manajemen adalah melatih, sedangkan jika ada hal lain di luar tugasnya, akan dikesampingkan lebih dahulu. "Karena ya itu, tugas kami untuk membina bakat muda putra asli daerah Kabupaten Jombang," tutur pelatih PSID Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES