Sejarah Hari Ini: 7 Oktober, Dimulainya Serangan AS ke Taliban dan Meninggalnya Bung Tomo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat, 7 Oktober 2001 adalah dimulainnya serangan Amerika Serikat kepada Taliban di Afghanistan. Serangan militer besar-besaran ini merupakan balasan pertama terhadap serangan teror 11 September 2001 di gedung WTC Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang. 7 Oktober juga tercatat sebagai hari meninggalnya Sutomo atau Bung Tomo, pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena peranannya dalam Pertempuran 10 November 1945

2001: AS Serang Taliban di Afghanistan

Tentara Amerika Serikat turun dari helikopter. 7 Oktober 2001 menjadi awal serangan militer Afghanistan untuk menghancurkan Taliban. (foto: reuters)

7 Oktober 2001 menjadi hari ketika Amerika Serikat memulai Operation Enduring Freedom, melawan al-Qaeda dan Taliban di Afghanistan. Serangan awal dimulai dengan tembakan rudal jelajah dari kapal selam dan kapal perang yang menargetkan bandara Kandahar dan Kabul dan kamp pelatihan di dekat Jalalabad.

Serangan yang dimulai sekitar 1630 GMT dengan cepat diikuti oleh siaran publik dari Presiden AS George Bush menggarisbawahi komitmen Amerika untuk mengejar terorisme sehubungan dengan peristiwa 11 September. Target utamanya adalah Osama bin Laden, pemimpin Al Qaida yang disebut bersembunyi di Afganistan.

Amerika akhirnya bisa menguasai Afghanistan dan mengeksekusi Osama Bin Laden pada 2 Mei 2011. Amerika kemudian memutuskan menarik seluruh kekuatan militernya di Afganistan pada 31 Agustus 2021.

Penarikan militer Amerika membuat Taliban kembali menguasai Afghanistan.

1981: Bung Tomo Meninggal Dunia

Makam Sutomo atau Bung Tomo di Ngagel Rejo Surabaya. Sutomo meninggal pada 7 Oktober 1981. (foto: kumparan)

Sutomo, salah satu Pahlawan 10 November 1945, meninggal pada 7 Oktober 1981. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 itu meninggal meninggal di Padang Arafah saat menunaikan ibadah haji.

Yang menarik, Sutomo atau Bung Tomo menjadi sedikit orang yang bisa dimakamkan di Indonesia meski meninggal di Arab Saudi saat ibadah haji. Ini tak lepas dari serangkaian lobi Pemerintah Indonesia yang menginginkan Sutomo tetap bisa dimakamkan di tanah kelahirannya.

Sebagai informasi, tiap bulan haji selesai, tulang-belulang jenazah haji yang meninggal di Arab Saudi itu akan dibuang ke laut. Inilah alasan untuk kembali membawa Sutomo ke Indonesia. Agar orang tetap bisa berziarah ke makam Sutomo dan mengenang tindakan patriotiknya selama mengusir penjajah.

Setelah serangkaian proses termasuk penelitian tulang untuk memastikan tulang di pemakaman di Arab Saudi adalah benar Bung Tomo, maka diberangkatkanlah tulang-tulang itu ke Indonesia.

Pada 3 Februari 1982, peti jenazah Bung Tomo dibawa dan tiba ke Surabaya. Jenazah dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum Ngagel Rejo dengan upacara kemiliteran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement