Menyambut Pemilu 2024, Bawaslu Morotai Gelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara buka Sekolah Kader Pengawas Partisipatif(SKPP) selama dua hari, yakni 7-8 Oktober 2021. Program nasional ini dilaksanakan untuk persiapan menghadapi Pemilu 2024 akan datang.

Pembukaan SKPP berlangsung di Lantai Dua Ruang Sidang DPRD, Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Rabu (6/10/2021) malam.

"SKPP merupakan program yang dilaksanakan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat agar lebih berpartisipasi aktif dalam tahapan Pemilu dan tidak menutup kemungkinan program ini juga disiapkan untuk Pemilu 2024 mendatang," ungkap Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Muksin Amrin.

SKPP adalah program nasional, ujar Amrin, yang telah dilaksanakan di dua tempat di Maluku Utara. Pertama di Halmahera tengah, kedua di Kota Ternate dan pulau Morotai yang ketiga kalinya.

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan media pembelajaran tentang pengawasan pemilu. Apalagi Maluku Utara pernah mengalami pemilu yang begitu panjang persoalannya yaitu pemilu gubernur pada tahun 2007 lalu.

"Alhamdulillah pemilu kemarin di tahun 2019 itu Bawaslu tidak terlalu diperhadapkan dengan isu atau persoalan yang krusial," pungkasnya.

Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, mengatakan Bawaslu merupakan instrumen penegakan keadilan pemilu, tetapi disisi lain Bawaslu juga merupakan pemilih.

"Kenapa kita belum juga maju, karena demokrasi kita baru sebatas mencari pekerjaan dan kehidupan pribadi bukan pada substansi pengabdian dan kemajuan," tegasnya.

Untuk itu, Bupati berharap kegiatan SKPP tidak sekedar menjadi agenda serimoni tetapi merupakan instrumen untuk Bawaslu dalam menunjukkan jati dirinya. Sehingga Bawaslu dapat menciptakan pemilu yang berintegritas.

Oleh sebab itu, orang nomor satu di Morotai mengajak semua peserta SKPP agar membantu pemerintah, KPU dan Bawaslu untuk menegakkan keadilan pemilu.

Menurutnya, jika ada anggota peserta yang merupakan keluarga atau Orang dekat maka sudah pasti ada yang tidak betul dalam penyelenggaraan pemilu. "Untuk itu mari kita tegakan substansi pemilu, kita ciptakan calon untuk dipilih bukan sekedar memilih," ajak Bupati Benny Laos.

Sementara mewakili Bawaslu RI, Rahmad Baghja, mengungkapkan bahwa pelaksanaan SKPP di Pulau Morotai diikuti oleh 92 peserta yang berasal dari Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara.

Dengan berjalannya kegiatan ini, dia berharap akan mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi yang akan diselenggarakan kedepannya, sehingga partisipasi masyarakat pun dapat meningkat.

Rahmad mengatakan, dengan Demokrasi kita bisa berargumentasi sepuasnya, tetapi demokrasi mengajarkan kita berpikir rasional. Oleh karena itu, peserta diharapkan bagaimana menjalankan pemilu yang rasional dan demokratis.

"Anda akan diajarkan bagaimana memilih calon pemimpin yang dilihat dari track record, visi misi dan program yang mereka tawarkan. Kami melihat generasi milenial saat ini banyak generasi muda yang menganggap proses politik ini adalah hal yang biasa. Padahal proses inilah yang menentukan pemimpin kita lima tahun ke depan," kata anggota Bawaslu RI, Rahmad Baghja.

Hadir dalam dalam pembukaan SKPP adalah Bupati Morotai Benny Laos, Kapolres Morotai AKBP A'an Hardiansyah, Sekda Morotai Andreas Thomas, Anggota Bawaslu RI Rahmad Bagja, Ketua Bawaslu Malut Muksin Amrin, Ketua Bawaslu Morotai Lukman Wangko, Perwakilan Parpol dan peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement