Ekonomi

Pengidap Kanker di Kota Banjar Lolos Audisi OPOP Jabar Juara, Terima Uang Pembinaan Rp35 Juta

Rabu, 06 Oktober 2021 - 21:09 | 48.72k
Wali Kota Banjar saat menyerahkan uang pembinaan kepada Rano (foto: Susi/TIMES Indonesia)
Wali Kota Banjar saat menyerahkan uang pembinaan kepada Rano (foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Pemerintah Kota Banjar patut berbangga diri usai 12 peserta One Pesantren One Produk (OPOP) berhasil lolos Audisi tahap 1 OPOP Jabar Juara kategori Scale up dan Start Up tingkat Jawa Barat.

Rano Juanda, pengidap kanker yang mewakili Pesantren Riyadus Solihin di Dusun Sukamaju Desa Mulyasari Kecamatan Pataruman secara simbolis menerima uang pembinaan senilai Rp35 Juta dari Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade Uu Sukaesih,M.Si., di Aula Setda Kota Banjar, Rabu (06/10/2021).

Pemuda ini berhasil lolos audisi tahap 1 OPOP Jabar Juara untuk kategori Scale up dengan bidang usaha kerajinan (handycraft) dan mewakili enam pesantren lainnya yang berhasil lolos di bidang yang sama.

Selain Rano, perwakilan lainnya turut menerima uang pembinaan senilai Rp25 Juta di kategori Start up bidang usaha perikanan.

Uang Pembinaan kota banjar 2

Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, Edi Herdianto melalui Kabid KUKM, Tatang Nugraha mengatakan bahwa dari 17 pesantren di Kota Banjar yang diajukan ada 12 diantaranya berhasil lolos di audisi tahap 1 dengan uang pembinaan Rp35 Juta bagi 6 pesantren kategori Scale up dan uang pembinaan Rp25 Juta untuk 6 pesantren kategori Start up.

"Audisi tahap 1 dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran dan setelah lolos nantinya akan disertakan ke audisi tahap 2," terangnya.

Tatang mengungkapkan bahwa peserta yang lolos dalam audisi tahap 1 OPOP Jabar Juara ini juga di raih Kabupaten/ Kota lainnya.

"Kota Banjar hanya 12 pesantren yang lolos dari 17 yang diajukan karena masih banyak pesantren yang ternyata masih proses nomor induk pesantrennya jadi secara legalitas belum masuk di Kementerian Agama," jelasnya.

Legalitas tersebut menjadi salah satu syarat bagi pesantren untuk mengikuti program provinsi Jawa Barat ini.

"Tujuan dari OPOP sendiri untuk membina kemandirian pesantren melalui bidang usaha yang dapat menjadi salah satu pemasukan bagi pesantren, bahkan lebih bagus lagi apabila usaha tersebut sampai memberdayakan masyarakat di sekitar lingkungan pesantren," paparnya.

Sayangnya, lanjut Tatang, belum adanya legalitas beberapa pesantren di Kota Banjar menjadi kendala baginya untuk mengajukan lebih banyak lagi pesantren yang diusulkan untuk mengikuti audisi tersebut.

"Uang pembinaan (dari OPOP Jabar Juara) yang diterima pesantren nantinya bisa digunakan untuk tambahan modal usaha atau hal lainnya guna mendukung pengembangan usaha, contohnya untuk pembelian lahan tanah guna perluasan usaha, beli kendaraan untuk operasional usaha," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES