Politik

Jubir Demokrat Diminta Hati-Hati saat Bicara, Ada Apa?

Rabu, 06 Oktober 2021 - 20:00 | 45.85k
Jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (FOTO: dokumentasi Partai Demokrat via Twitter @PDemokrat)
Jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (FOTO: dokumentasi Partai Demokrat via Twitter @PDemokrat)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernyataan Jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra yang mengatakan Megawati Soekarnoputri selaku Presiden RI Ke-5 menggulingkan Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid pada 2001 dapat memberikan dampak buruk terhadap hubungan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Susilo Yudhoyono dengan Megawati.

"Dengan adanya pernyataan yang tidak bertanggung jawab, maka semakin membuat hubungan yang kurang harmonis antara Bu Mega dengan SBY semakin tambah runyam," tegas politisi Demokrat dari Kubu KLB Moeldoko, Tri Yulianto kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

"Walaupun kita tahu narasi yang keluar dari mulutnya Herzaky, itu bukan bahasanya SBY, tapi lebih kepada bahasa yang keluar dari anak kemarin sore yang sedang cari panggung tapi berakibat blunder besar," sambungnya.

Menurut Tri, ucapan Herzaky akan mempersulit partai berlambang mirip segitiga mercy tersebut untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Yang ada, Demokrat justru akan dijauhi partai politik, baik partai koalisi pemerintah.

Ia enggan menanggapi lebih jauh mengenai kemungkinan sikap yang akan diambil kader-kader PDI Perjuangan. Tri menyakini bila para kader PDI Perjuangan lebih mengetahui sikap apa yang harus dilakukan atas peryataan yang dilontarkan Herzaky kepada Megawati Soekarnoputri.

"Saya kira teman-teman PDIP jauh lebih tahu apa yang harus dilakukan, paling tidak agar dikemudian hari tidak mudah mengeluarkan narasi yang dia sendiri tidak mengerti, akibatnya nama baik orang tercemar, sehingga kedepannya harus lebih hati-hati," pungkas Tri.

Herzaky Mahendra sendiri diketahui telah meminta maaf atas ucapannya yang membuat kader PDIP tersinggung. Ia menegaskan jika lidahnya terpeleset ketika tanya jawab dengan wartawan usai menggelar konferensi pers pada Minggu 3 Oktober 2021.

"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden. Mohon maaf saya kepleset lidah saat tanya jawab setelah konferensi pers," ujarnya kepada wartawan hari ini.

Herzaky berharap pihak-pihak yang tidak berkenan dengan pernyataannya agar bisa membukakan pintu maaf. 

"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapapun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini. Terima kasih," kata Jubir Partai Demokrat, Herzaky. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES