Politik

Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Ucapan Jubir Partai Demokrat Berpotensi Picu Konflik

Rabu, 06 Oktober 2021 - 17:48 | 51.70k
Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD) Boyke Novrizon. (FOTO: www.demokrat.or.id)
Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD) Boyke Novrizon. (FOTO: www.demokrat.or.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra memicu polemik. Ucapannya yang menyebut Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden pada 2001 dinilai berpotensi memicu konflik horisontal di kalangan bawah.

Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD) Boyke Novrizon menilai pernyataan yang disampaikan Herzaky Mahendra Putra di sela-sela konferensi pers Partai Demokrat AHY pada Minggu 3 Oktober 2021 itu dinilai bisa menimbulkan perpecahan di akar rumput.

"Pernyataan Jubir PD AHY, Saudara Herzaky beberapa hari yang lalu yang salah satu bunyi ucapannya 'Ibu Megawati menggulingkan Presiden Gus Dur', bisa memicu gelombang gesekan konflik horizontal di akar rumput masing-masing konstituen, antara basis PDIP dengan basis NU," tegas Boyke di Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Boyke mengatakan, semestinya Herzaky memberikan contoh yang baik dan terpuji di hadapan rakyat. Bukan sebaliknya, melontarkan sesuatu yang bernada negatif dan bisa membawa dampak luas di masyarakat.

Jika bernada positif, Boyke memberikan acungan jempol karena membawa dampak yang baik. Sebaliknya, jika negatif tentu berdampak buruk dan berbahaya di hadapan masyarakat luas.

"Ungkapan Jubir PD AHY, saudara Herzaky sebagai politisi sudah sangat tidak beradab dan tidak bermoral, karena sudah keluar jauh melenceng dari nilai kebinekaan juga jalur norma, baik norma etika, norma politik, norma agama, norma sosial maupun norma susila," ucap Boyke.

Ia menuturkan, seorang politisi seharusnya memberikan rasa kenyamanan juga keamanan ke masyarakat. Mulai dari tulisan maupun ucapan yang keluar dari mulutnya kepada masyarakat secara luas. Bukan seenaknya melontarkan pernyataan bernada provokatif.

"Jangan malah sebaliknya, seakan-akan ingin memancing di air keruh dan menciptakan suasana gaduh dan riuh yang mengajak masyarakat mengarah kepada kondisi konflik horizontal di akar rumput secara luas," ujar Boyke. 

Ia mengingatkan agar Herzaky tidak mencoba-coba memancing amarah rakyat dan memakai cara-cara politik adu domba zaman Belanda. Sebab cara-cara seperti itu sudah usang dan tidak dibenarkan. Terlebih ucapan itu keluar di saat kondisi bangsa dan rakyat saat ini sedang terpuruk dalam menghadapi gelombang Covid-19.

Oleh karena itu, Boyke meminta kepada AHY sebagai pimpinan juga sahabat dari Herzaky untuk bertanggung jawab. Boyke mendesak AHY memberikan keterangan juga klarifikasi penuh kebenaran. Tujuannya untuk menenangkan masyarakat luas tanpa bahasa bersayap atas kejadian ucapan anak buahnya. 

"Karena saat Jubir Herzaky berbicara dengan lantang dan nada pongah juga jemawa juga fitnah di depan podium resmi dalam keterangan persnya saat itu, Herzaky sedang mendapatkan tugas kusus dari partai politiknya untuk membacakan pernyataan sikap resmi partainya," kata Boyke.

"Saya berharap AHY (Ketum Partai Demokrat) bisa menasehati anak buahnya agar dapat memberikan contoh yang baik juga tauladan sebagai negarawan di tengah masyarakat. Jangan membiasakan membuat cerita fiktif dan fitnah yang tujuannya hanya untuk meraih dan mengejar kekuasaan semata karena Pilpres 2024 masih terlalu lama," ujar Boyke. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES