Pendidikan

Mengupas Suka Duka Menjadi Santri di Masa Pandemi

Rabu, 06 Oktober 2021 - 15:44 | 41.80k
Tataaqila Azahra, Santri Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang saat hendak vaksin ke 2 di halaman Pesantren (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Tataaqila Azahra, Santri Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang saat hendak vaksin ke 2 di halaman Pesantren (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pandemi tak kunjung berakhir, mengisahkan rindu terpendem dari salah satu santri di Pondok Pesantren atau Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang kepada orang tuanya.

Mengingat selama pandemi Covid-19 aktifitas di Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar dibatasi, termasuk kegiatan menjenguk santri tidak diperbolehkan. Rasa kangen kepada keluarga harus dihadapi oleh seluruh santri. Salah satunya Tataaqila Azahra (16) asal Tulungagung.

Kepada TIMES Indonesia, santriwati yang akrab disapa Zahra mengaku sangat merindukan keluarganya di rumah. Namun, demi cita-cita dan masa depan yang lebih baik lagi ia harus menahan rasa rindu tersebut.

"Kangen pasti ada, sudah dari awal mondok tahun ajaran baru kemaren tidak boleh pulang dan tidak pernah dijenguk keluarga," ujar Zahra saat akan melaksanakan vaksinasi di halaman Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar, Rabu (6/10/2021).

Angin segar datang bagi santri Ponpes Mambaul Ma'arif setelah Ponpes membuka program wajib pelaksanaan vaksinasi kepada semua santri. Dengan adanya ikhtiar vaksinasi kegiatan pembatasan akan kembali diberi kelonggaran.

KH Abdussalam SohibPengasuh Ponpes Mambaul Maarif, KH Abdussalam Sohib saat memberikan keterangan pelaksanaan vaksinasi di halaman Pesantren (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Sejak santri sudah divaksin kegiatan mulai longgar PTM sudah mulai. Dan wali santri juga sudah diperbolehkan menjenguk dengan syarat tertentu," jelas siswi kelas X MAN 4 Jombang ini.

Pada awal vaksin tahap pertama, Zahra mengaku sempat ketakutan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun, keraguan tersebut menjadi pudar setelah diberi pemahaman oleh pengasuh Ponpes KH Abdussalam Sohib.

"Awalnya takut pada tahap pertama lalu, karena waktu itu badan juga tidak enak. Namun sekarang sudah yakin, bismillah saja," kata Zahra tanpa ragu.

Selain rindu dengan keluarga Zahra juga merindukan suasana bebas bermasker bisa menjalankan aktifitas Pondok dengan semestinya. "Semoga suasana segera membaik, aktifitas bisa kembali seperti semula," pungkasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif, KH Abdussalam Sohib mengungkapkan, vaksinasi di lingkungan pesantrennya merupakan dosis kedua jenis sinovac. Dia berharap, dengan vaksinasi itu, herd immunity bisa dicapai di lingkungan pesantren.

"Karena pesantren ini kegiatan terus berlangsung, sehingga vaksin COVID-19 ini penting sekali untuk segera terlaksana di pesantren ini," ungkapnya.

Kiai yang akrab disapa Gus Salam pun berterimakasih kepada Polri yang terus melaksanakan vaksinasi secara masif di lingkungan pesantren sebagai upaya menekan laju penyebaran virus corona.

"Alhamdulillah, vaksinasi untuk santri sudah 80 persen , jadi tinggal 20 persen dosis kedua. Untuk pembelajaran tatap muka sudah berjalan namun secara bergiliran (shift)," ujar pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang mengakhiri pembicaraan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES