Pendidikan UIN Malang

Telusuri Rekam Jejak Alumni, UIN Maliki Malang Genjot Tracer Study

Rabu, 06 Oktober 2021 - 08:58 | 73.59k
Dr Muh Hambali, koordinator Tracer Study UIN Maliki Malang (kanan), melakukan zoom meeting dengan para alumni. (foto: UIN Maliki Malang for TIMES Indonesia)
Dr Muh Hambali, koordinator Tracer Study UIN Maliki Malang (kanan), melakukan zoom meeting dengan para alumni. (foto: UIN Maliki Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUIN Maliki Malang getol melakukan tracer study untuk alumninya dalam dua bulan terakhir. Langkah itu dibuat untuk mengetahui hasil pendidikan di masa transisi dari proses perkuliahan ke dunia kerja.

Ketua Pelaksana Tracer Study UIN Maliki Malang, Dr Muh. Hambali MAg mengatakan, tracer study ini dibuat untuk pengembangan mutu UIN Malang melalui penelusuran rekam jejak para alumni.

"Umpan balik alumni melalui tracer study ini menjadi kunci dasar untuk mengevaluasi proses pendidikan di perguruan tinggi. Karenanya kami rutin melacak alumni," ucap Hambali.

Tim tracer study secara rutin melaksanakan koordinasi pelacakan alumni. Baik secara daring maupun luring. Waktunya sejak 26 September sampai 30 Oktober 2021.

"Kami sebar penggalian data via Google form. Target alumni yang di-tracer lulusan 2019 dan 2020," tambah Hambali.

Hingga 5 Oktober 2021 ini, tim Tracer Study mendata sudah ada  2.599 lulusan 2019 yang sudah mengisi angket. Sementara lulusan 2020 ada sebanyak 2.387 alumni.

Tim tracer juga mengidentifikasi kompetensi lulusan dan penyerapan lulusan dalam dunia kerja. "Ini untuk lebih menyiapakan lulusan yang sesuai dengan dunia kerja ke depannya," jelasnya.

Melalui tracer ini UIN Malang ingin membantu pemerintah dalam memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi yang diperoleh di kampus. Juga peningkatan kualitas lulusan.

Sementara, WR 3 UIN Malang Dr H. Ahmad Fatah Yasin, MAg mengatakan, perguruan tinggi sebagai institusi penyedia jasa pendidikan bergerak pada dua wilayah. Yakni quality in fact dan quality perception. 

"Konsep quality in fact mengacu pada upaya perguruan tinggi untuk merekam proses peningkatan mutu lulusan. Sementara konsep quality in perception lebih mengarah pada persepsi masyarakat di dunia usaha dan dunia industri terhadap mutu lulusan," jelas Fatah.

"Karenanya, hasil pelacakan alumni akan kami jadikan dasar untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi," tambah WR 3 UIN Maliki Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES