Peristiwa Internasional

Rusia Pelopori Syuting Film di Stasiun Luar Angkasa ISS

Rabu, 06 Oktober 2021 - 08:14 | 68.15k
Aktris Yulia Peresild. (FOTO: The Moscow Times/AFP)
Aktris Yulia Peresild. (FOTO: The Moscow Times/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia telah mendahului proyek Hollywood dalam syuting pembuatan film di luar angkasa. Ini setelah Rusia pada Selasa (4/10/2021) berhasil meluncurkan timnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS.

Seorang aktris, Yulia Peresild (37), dan sutradara Rusia, Klim Shipenko (38) tiba di ISS untuk memulai misi 12 hari untuk membuat film pertama di orbit.

Syuting Film di Stasiun Luar Angkasa ISS bRoket Soyuz MS-19 saat melesat dari Baikonur Cosmodrome dengan membawa aktris Yulia Peresild menuju ISS, Selasa (4/10/2021).(FOTO: Screenshot BBC)

Dilansir The Moscow Times, mereka lepas landas dengan pesawat Soyuz MS-19 dari Baikonur Cosmodrome yang disewa Rusia di bekas Uni Soviet sesuai jadwal. 

Tahun lalu Hollywood juga mengumumkan akan melakukkan hal yang sama untuk bintang film "Mission Impossible", Tom Cruise bersama dengan NASA dan SpaceX milik Elon Musk.

Aktris dan sutradara Rusia itu  merapat di ISS sempat terlambat dari jadwal pada 12:22 GMT, karena saat tiba di ISS setelah 3 jam meluncur, sistem docking Kurs otomatis Soyuz MS-19 gagal sehingga kosmonot veteran yang menjadi kapten pesawat ruang angkasa mereka, Anton Shkaplerov, beralih ke kontrol manual.

Saat palka dibuka, trio Rusia itu melayang ke stasiun orbit di mana mereka disambut oleh dua astronot Rusia, Prancis, Jepang, dan tiga dari NASA. 

"Selamat datang di Stasiun Luar Angkasa Internasional," cuit kosmonot Rusia, Oleg Novitsky dari ISS.

Para kru melakukan perjalanan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-19 untuk memfilmkan adegan untuk "The Challenge."

Plot film, yang sebagian besar dirahasiakan bersama dengan anggarannya, berpusat di sekitar seorang ahli bedah jantung wanita yang dikirim ke ISS untuk menyelamatkan seorang kosmonot.

Shkaplerov (49) dan dua kosmonot Rusia yang sudah berada di ISS dikatakan memiliki peran cameo dalam film tersebut. 

Konstantin Ernst, kepala jaringan Channel One TV yang ramah Kremlin dan salah satu produser film tersebut mengatakan, dia berbicara dengan kru segera setelah mereka berlabuh. 

"Mereka dalam semangat yang baik dan merasa baik-baik saja," kata Ernst kepada AFP

"Itu sulit secara psikologis, fisik dan emosional ... tapi saya pikir ketika kami mencapai tujuan kami semua tantangan tidak akan tampak begitu buruk," kata Peresild yang terpilih dari 3.000 pelamar untuk peran itu saat konferensi pers pada pra-penerbangan.

Shipenko dan Peresild diperkirakan akan kembali ke Bumi pada 17 Oktober mendatang dalam kapsul bersama Novitsky, yang telah berada di ISS selama enam bulan terakhir.

Syuting Film di Stasiun Luar Angkasa ISS cYulia Peresild dalam pakaian astronot. (FOTO: BBC)

Ernst mengatakan kepada AFP bahwa kru film akan mendokumentasikan pendaratan mereka, yang juga akan ditampilkan dalam film. 

Jika berhasil, misi tersebut akan menambah daftar panjang yang pertama untuk industri luar angkasa Rusia.

Soviet meluncurkan satelit pertama Sputnik, dan mengirim hewan pertama, seekor anjing bernama Laika, pria pertama, Yuri Gagarin, dan wanita pertama, Valentina Tereshkova, ke orbit.

"Ruang adalah tempat kami menjadi pionir, di mana terlepas dari segalanya kami mempertahankan posisi yang cukup percaya diri," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan Selasa.

Jika dibandingkan dengan era Soviet, Rusia modern telah berjuang untuk berinovasi dan industri luar angkasanya berjuang untuk mendapatkan pendanaan negara dengan Kremlin yang memprioritaskan pengeluaran militer. 

Badan antariksanya masih bergantung pada teknologi yang dirancang Soviet dan telah menghadapi sejumlah kemunduran, termasuk skandal korupsi dan peluncuran yang gagal.

Rusia juga tertinggal dalam perlombaan ruang angkasa global, menghadapi persaingan ketat dari Amerika Serikat dan China, dengan Beijing menunjukkan ambisi yang berkembang di industri ini.

Roscosmos juga mendapat pukulan setelah SpaceX tahun lalu berhasil mengirimkan astronot ke ISS, membuat Rusia kehilangan monopoli untuk perjalanan ke stasiun orbital. 

Bagi analis politik, Konstantin Kalachev, film luar angkasa adalah PR dan cara untuk "mengalihkan perhatian" orang Rusia dari "masalah" yang dihadapi Roscosmos.

"Ini seharusnya menginspirasi orang Rusia, menunjukkan betapa kerennya kami, tapi saya pikir orang Rusia benar-benar kehilangan minat pada industri luar angkasa," tambah Kalachev kepada AFP.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES