Hukum dan Kriminal

Ini Penjelasan Kapolres Indramayu Terkait Bentrokan yang Tewaskan Dua Petani Tebu

Selasa, 05 Oktober 2021 - 11:56 | 49.19k
Suasana penangkapan ketua F-Kamis yang diduga melakukan provokasi bentrokan di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka.(Foto: Tangkapan layar)
Suasana penangkapan ketua F-Kamis yang diduga melakukan provokasi bentrokan di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka.(Foto: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUKapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif, menyebut bahwa insiden bentrokan yang terjadi di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Jawa Barat pada Senin (4/10/2021), diakibatkan karena adanya segerombolan preman yang ingin menguasai lahan, dan mengintimidasi para petani yang bermitra dengan Pabrik Gula atau PG Jatitujuh.

Kapolres menilai, kejadian bentrokan tersebut seharusnya tidak terjadi. Kedua belah pihak awalnya ada komunikasi untuk bertemu di lahan tebu perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, tepatnya di Desa Karticala Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

Namun, lanjutnya, karena ada provokasi dari beberapa segelintir orang yang berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis), maka terjadilah bentrokan, hingga berujung tewasnya dua orang yang merupakan warga Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.

"Seharusnya kejadian itu gak terjadi, tapi karena ada yang provokasi, maka terjadilah bentrokan," jelasnya, Selasa (5/10/2021).

Terkait insiden tersebut, lanjut Kapolres, jajaran Polres Indramayu langsung mengamankan para pengurus F-Kamis, termasuk ketua dan pentolannya, yang berjumlah 10 orang.

"Orang-orang yang kita tangkap melakukan provokasi," ungkapnya.

Kapolres menjelaskan, sebenarnya dari beberapa bulan lalu, pihaknya sudah memfasilitasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Begitu pula dengan pengurus F-Kamis yang sudah dipanggil dan berkoordinasi, supaya ikut kemitraan PG Jatitujuh.

Namun, dengan alasan yang berbelit-belit, mereka tidak mau. Akhirnya mereka melakukan upaya intimidasi kepada para petani yang ingin bermitra dengan PG Jatitujuh. "Situasi sekarang sudah kondusif, namun Polres Majalengka tetap melakukan patroli siaga di wilayah tersebut," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES