Ekonomi

Kredit Mudah dan Ringan, UMKM Surabaya Makin Sumringah

Senin, 04 Oktober 2021 - 22:17 | 55.52k
Pelaku UMKM di Surabaya optimis program PUSPITA mampu membantu mereka pulih dari keterpurukan pandemi Covid-19. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)
Pelaku UMKM di Surabaya optimis program PUSPITA mampu membantu mereka pulih dari keterpurukan pandemi Covid-19. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 semakin menunjukkan gairah, PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama yang merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kota Surabaya menelurkan program PUSPITA untuk UMKM

Direktur Utama PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama, Renny Wulandari menyebut bahwa PUSPITA menjamin pinjaman dengan bunga ringan 3 persen dalam setahun.

"Sejak di-launching sampai bulan Agustus 2021, kami sudah membiayai 419 UMKM yang tersebar di Surabaya. Nilainya, lebih dari Rp1 miliar," ujar Renny di Balai Kota, Senin (4/10/2021).

"Kami upayakan terus sesuai arahan Pak Wali Kota sampai dengan 2022. Kami harapkan UMKM bisa eksis, bangkit lagi dari dampak pandemi," imbuhnya.

Total pinjaman Rp2 miliar telah disiapkan BPR Surya Artha Utama khusus untuk program PUSPITA. "Sekarang baru terserap Rp1 miliar lebih. Jadi, kami bergerak terus, dan kami optimis sampai akhir tahun capai target (Rp2 miliar)," katanya.

Hebatnya berkat upaya pemulihan ekonomi ini, BPR Surya Artha Utama mendapat ganjaran Top Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Awards 2021. Hal tersebut semakin membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimis dapat kembali memutar roda perekonomian UMKM. 

"Fokus saat ini adalah bagaimana meningkatkan dan menggerakkan ekonomi umat, serta meningkatkan taraf hidup warga kota Surabaya," ucapnya.

Tak Hanya Memberi Pinjaman

UMKM-2.jpg

Lebih dari itu, Eri Cahyadi menginginkan adanya pendampingan terhadap setiap pelaku UMKM yang telah memperoleh kemudahan pinjaman. Program PUSPITA harus mampu memberi semangat perubahan bagi mereka.

"Kalau dia (sebelum pinjam) untung Rp200 ribu, maka kalau sudah pinjam untungnya harus Rp300 ribu atau Rp 400 ribu. Jangan sampai, kalau ada pinjaman tapi tidak ada peningkatan pendapatan," paparnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu kemudian menginstruksikan kepada Perangkat Daerah (PD) terkait untuk memberi pendampingan kepada para pelaku UMKM. "Jangan sampai setelah dapat kredit, pendapatannya justru merugi karena kurangnya pemahaman dalam pengelolaan keuangan. Kita support alat-alatnya juga," tutupnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES