Pendidikan

Institut Asia Malang Terapkan Kuliah Tatap Muka, Aplikasi PeduliLindungi Wajib Dipakai

Senin, 04 Oktober 2021 - 18:41 | 69.30k
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Asia Malang, Fathorrahman, saat ditemui di acara vaksinasi Covid-19, Senin (4/10/2021). (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Asia Malang, Fathorrahman, saat ditemui di acara vaksinasi Covid-19, Senin (4/10/2021). (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGInstitut Asia Malang resmi menerapkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang dimulai hari ini, Senin (4/10/2021). Dosen dan mahasiswa yang hendak masuk kampus wajib scan aplikasi PeduliLindungi.

Upaya ini merupakan bentuk proteksi diri dan memastikan seluruh civitas akademika yang menjalani PTM Terbatas telah disuntik vaksin Covid-19, minimal dosis satu.

"Kami sudah bersurat ke Kemenkes untuk minta QR code. Nanti akan kita fasilitasi PeduliLindungi untuk memastikan mahasiswa yang masuk sudah tervaksin semua," kata Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Institut Asia Malang, Fathorrahman, Senin (4/10/2021).

Ia menjelaskan, perkuliahan tatap muka terbatas memang dimulai secara bertahap yakni dimulai dengan sistem hybrid. Beberapa mahasiswa mengikuti offline, sisanya ada yang masih online atau daring.

Sedangkan untuk kapasitas, pihaknya membatasi setiap kelas hanya menampung sekitar 25 mahasiswa. Normalnya, satu kelas bisa menampung 35 hingga 40 mahasiswa per kelas.

Selama masa transisi ini, perkuliahan tatap muka terbatas akan terus dipantau dan dilakukan evaluasi, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Kebijakan kita ini sudah diinformasikan ke mahasiswa awal September. Saya baca panduan dari Dikti, memang sama (25 orang). Kebijakan yang kita siapkan sesuai dengan kebijakan Dikti," tuturnya.

Fathorrahman melaporkan, mahasiswa Institut Asia Malang sendiri yang berasal dari luar daerah Malang Raya sekitar 50 persen dari total keseluruhan mahasiswa yang nyaris 3.000 mahasiswa.

Pihak kampus mengimbau mahasiswa untuk meminta izin orang tua terlebih dahulu sebelum mengikuti proses perkuliahan tatap muka terbatas.

Jika dalam prosesnya ternyata ditemukan ada mahasiswa yang belum berkenan mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas, pihak kampus juga tetap menyiapkan skema hybrid.

"Kami tetap menjalankan dua cara. Materi tetap hybrid, dan semua materi kita upload di e learning maupun google classroom," tegasnya.

Institut Asia Malang selain menyiapkan QR Code aplikasi PeduliLindungi, pihaknya juga rutin melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk kampus, serta memastikan protokol 5M. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES