Kopi TIMES

Dear Pak Anies, Anda Sudah Tak Layak Lagi Jadi Gubernur DKI Jakarta

Senin, 04 Oktober 2021 - 18:27 | 51.90k
Hasbullah
Hasbullah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – 'Tidak habis pikir'. Mungkin kalimat ini mewakili perasaan saya saat melihat sejumlah warga yang mendesak Anies Baswedan mundur dari Gubernur DKI Jakarta. Miris gak sih.

Dibilang tidak becus kerja, Anies sendiri termasuk salah satu kepala daerah sukses membangun Jakarta. Tak terbatas benda mati, tapi juga soal kelayakan hidup warga Ibu Kota. Sesuai slogannya yang populer itu, 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'.

Asal tau aja. Sekarang, Jakarta sedang dipersiapkan menjadi salah satu kota terbaik di dunia dalam segala aspek. Sarana publik, dibangun secara terintegrasi layaknya di luar negeri.

Ornamen-ornamen kota, dibuat agar lebih sedap dipandang mata. Trotoar di sepanjang jalan Ibu Kota dipercantik sedemikian rupa. Sorry, gak bahas JIS, stadion bertaraf Internasional itu...xiixi.

Saya juga heran ketika Anies diminta mundur. Padahal, dia tipikal pemimpin yang tidak berpikir panjang untuk turun tangan memastikan program-program prioritasnya di Jakarta berjalan maksimal.

Buktinya, pada Kamis 30 September 202 kemarin, Anies memantau langsung pengerukan Kali Krukut di Jalan Jenderal Sudirman, Kavling 34-35, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Yang pasti, kedatangan Anies itu bukan untuk foto selfie. Tapi, untuk memastikan pengerukan kali berjalan lancar, sehingga tak ada air yang akan meluap ketika hujan deras turun nanti. Jakarta bebas bajir, merupakan salah satu prioritas pemerintahan Anies. (Kompas)

Atau, desakan itu muncul lantaran warga Ibu Kota sudah muak dengan kebijakan Anies terkait penanganan Covid-19. Duhhhhh Covid kapan kelarnya sih. 

Tapi masa iyya. Bukannya, DKI Jakarta di bawah kepemiminan Anies Baswedan menjadi provinsi paling yang sukses dalam hal penanggulangan Covid-19?.

Lihat saja, data Satgas Penanganan Covid-19 per 25 September 2021 menunjukkan Ibu Kota berhasil menekan angka terkonfirmasi harian hingga di bawah 300 kasus dalam beberapa hari terakhir. (Bisnis)

Bahkan nih. Buat kalain yang belum tau aja. Putra sulung Pak Jokowi yang bernama Gibran Rakabuming Raka itu, yang sekarang jadi Wali Kota Solo, sampai-sampai menyanjung Gubernur Anies setinggi langit. Ini putra Pak Jokowi loh. Inget itu. 

Saking wow-nya sama kinerja Gubernur Anies, Mas Gibran sampai ingin menjadikan DKI Jakarta sebagai role model dan acuan bagi Pemkot Solo, khususnya soal penanganan Covid-19. Ya, tetu juga terkait infrastruktur yang terintegrasi itu. (Merdeka).

Kinerja mantap, kepribadian ok, kecerdasan di atas rata-rata. Kok malah disuruh mundur jadi guberur? Usut punya usut, ternyata warga ingin Anies Baswedan jadi presiden. Walah...tau gitu, tulisan awal tadi, saya tulis: 'Mantap!!!, Anies Diminta Mundur, Lebih Layak Jadi Presiden'. Gitu kan sedapp.

Kejadian itu berlangsung tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Sampai-sampai sekarang Anies punya julukan baru. 'Anies Baswedan, Gubernur Rasa Presiden.' Sorry, yang kemarin bilang Anies Pembohong, jangan baca, khawatir kejang-kejang.

Saat turun langsung membantu warga di daerah Jakarta Selatan 2020 lalu, Anies dibilang Gubernur Rasa Presiden. Tampil memukau di forum-forum internasional dengan bahasa ingris tanpa teks, Anies dibilang Gubernur Rasa Presiden.

Terbaru. Ketika melakukan panen padi di area persawahan Desa Mekarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Juni 2021 kemarin, Anies dibilang tak cocok jadi Gubernur DKI Jakarta. Tapi? Ehhhh tapi?. Taulah maksud warga itu yaaa...

***

*) Oleh: Hasbullah.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES