Prodi S2 Pendidikan IPS Unesa Ajarkan Aplikasi RBL untuk Guru SMP di Nganjuk
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dari Prodi S2 Pendidikan IPS menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) untuk aplikasi RBL (Reasearch Based Learning) yang digelar mulai tanggal 2 Oktober hingga 5 November 2021 dilaksanakan secara hybrid.
RBL sendiri ditujukan untuk pengajar di sekolah SMP se-Kabupaten Nganjuk yang bertempat di SMK PGRI 1 Nganjuk, program ini bertujuan untuk menambah ketrampilan guru mengenai proses pembelajaran yang inovatif di sekolah.
Dosen yang terlibat dalam PkM ini adalah Nasution, Ph.D, Prof. Dr. Warsono, Dr. Ketut Prasetyo, Prof. Dr. Sarmini, dan Dr. Nuansa Bayu Segara dari prodi S2 IPS Unesa. Prof. Warsono menyampaikan materi tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan IPS; Prof. Sarmini tentang paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran IPS; Nasution, Ph.D, tentang RBL sebagai alternatif; dan Dr. Ketut Prasetyo menyamapaikan materi tentang perencanaan dan aplikasi RBL.
Metode RBL adalah metode pembelajaran saintifik yang menuntun bagaimana siswa mencari pengetahuannya sendiri melalui penelitian atau pencarian data berkaitan dengan rumusan masalah/pertanyaan yg telah disusun oleh siswa.
Dalam RBL Ini agar siswa dalam melakukan kegiatan lebih terarah, bisa dipandu dengan LKS, mengikuti pola 5 M yaitu mengamati, menanya, mencari data/informasi, mengasosiasi/menghubungkan data yg diperoleh dengan rumusan pertanyaan yg disusun dan mengkomunikasikan/membuat laporan penelitian.
Dijelaskan oleh Nasution, Ph.D sebagai Ketua PkM sekaligus Ketua Program Studi S2 Pendidikan IPS Pascasarjana Unesa bahwa program ini agar guru-guru dapat melakukan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di kelas.
"RBL itu adalah pendekatan dimana siswa bisa mengkonstruksi pengetahuanya sendiri melalui kegiatan penilitian yang dilakukannya," ungkap Nasution melalui sambungan telephone pada Senin,(4/10/2021).
Kegiatan di sekolah biasanya sebatas penyampaian materi melalui buku, misalnya pembelajaran sosiologi dikenal materi tentang mobilitas sosial, dengan penerapan RBL, diharapkan siswa mengetahui sendiri proses dimana mobilitas sosial seperti orang belum sukses menjadi sukses dengan meneliti sendiri subyek penelitian di dalam masyarakat sekitar siswa.
RBL dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumen, mengenai mobilitas sosial sebelum dan sesudah sukses atau sebaliknya.
"Di sini anak-anak benar-benar belajar dari masyarakat, anak-anak sendiri yang menemukan pengetahuannya, jadi tidak selalu menghafal, itulah hakikat dari belajar," tambah Nasution.
Ketua PkM Unesa ini berharap mengenai program RBL ini agar pembelajaran di kelas berjalan lebih saintifik agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatan penelitian. "Jadi kalau tidak penelitian kebenaranya diragukan, kalau sudah melalui kegiatan penelitian ini adalah hasil yang ditemukan adalah produk pengetahuan sesuai dengan langkah-langkah akademis sehingga dikatakan valid," harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |