Peristiwa Internasional

Pesawat Ruang Angkasa Eropa-Jepang Berhasil Memotret Merkurius

Minggu, 03 Oktober 2021 - 17:27 | 52.30k
Pemandangan Merkurius yang ditangkap pada hari Jumat oleh pesawat ruang angkasa BepiColombo bersama Eropa-Jepang. (FOTO: Badan Antariksa Eropa/AFP)
Pemandangan Merkurius yang ditangkap pada hari Jumat oleh pesawat ruang angkasa BepiColombo bersama Eropa-Jepang. (FOTO: Badan Antariksa Eropa/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTABadan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan Sabtu (2/10/2021), pesawat ruang angkasa BepiColombo Eropa-Jepang, telah mengirim kembali gambar pertama Merkurius.

Gambar-gambar itu diperoleh setelah hampir tiga tahun kapal misi tak berawak itu diluncurkan di atas Roket Ariane 5.

"Kamera yang terpasang pada BepiColombo memberikan gambar hitam-putih," kata ESA dalam sebuah pernyataan seperti dilansir di Japan Today.

Tetapi ketika pesawat ruang angkasa tiba di sisi malam planet ini, kondisinya "tidak ideal" untuk mengambil gambar pada pendekatan terdekatnya dengan planet ini, yakni pada ketinggian 199 kilometer. Jadi jarak terdekat adalah dari sekitar 1.000 km.

Wilayah yang ditampilkan adalah bagian dari belahan utara planet Merkurius, termasuk kawah besar dan wilayah yang dibanjiri oleh lava miliaran tahun yang lalu.

"Terbang itu sempurna dari sudut pandang pesawat ruang angkasa, dan sungguh luar biasa akhirnya melihat planet target kami," kata Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa untuk misi tersebut, Elsa Montagnon.

Misi BepiColombo akan mempelajari semua aspek dari planet dalam yang misterius ini dari inti hingga proses permukaan, medan magnet dan eksosfer. "Untuk lebih memahami asal usul dan evolusi sebuah planet yang dekat dengan bintang induknya," kata badan itu.

Merkurius juga merupakan satu-satunya planet berbatu yang mengorbit matahari selain planet kita yang memiliki medan magnet.

Medan magnet dihasilkan oleh inti cair tetapi mengingat ukurannya, Merkurius seharusnya sudah menjadi dingin dan padat sekarang, seperti yang terjadi pada Mars.

Anomali ini mungkin disebabkan oleh beberapa fitur komposisi inti, sesuatu yang akan diukur oleh instrumen BepiColombo dengan presisi yang jauh lebih besar daripada yang mungkin dilakukan sejauh ini.

Di permukaannya, Merkurius adalah planet yang ekstrem, terombang-ambing antara hari-hari yang panas sekitar 430 derajat Celcius hingga malam yang sangat dingin dengan suhu minus 180 C. Siang dan malam itu masing-masing berlangsung hampir tiga bulan di Bumi.

Misi sebelumnya telah mendeteksi bukti es di ceruk terdalam kawah kutub planet tersebut. Para ilmuwan berspekulasi bahwa ini mungkin telah terakumulasi dari komet yang menabrak permukaan Merkurius.

BepiColombo akan melakukan lima kali terbang lintas Merkurius selama lintasan kompleks yang juga akan melihat satelit terbang melewati Venus dan Bumi.

Itu tidak dapat dikirim langsung ke Merkurius, karena tarikan matahari begitu kuat sehingga diperlukan manuver pengereman yang besar untuk menempatkan satelit dengan sukses, membutuhkan terlalu banyak bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa sebesar ini. Misi ini akan berlangsung sekitar lima tahun lagi.

Gravitasi yang diberikan oleh Bumi dan Venus, yang dikenal sebagai bantuan gravitasi, memungkinkannya untuk melambat secara alami selama perjalanannya.

Pesawat ruang angkasa BepiColombo Eropa-Jepang ini, telah mengirim kembali gambar pertama Merkurius, yakni planet terdekat dengan matahari. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES