Ekonomi

Inovasi Kuliner, Pengusaha di Brebes Ini Produksi Kerupuk Telur Asin

Minggu, 03 Oktober 2021 - 17:03 | 149.50k
Sri Wasilatun pemilik Toko Telor Asin Alvi Jaya memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia. (Foto: Dimas Reza Yogatama for TIMES Indonesia)
Sri Wasilatun pemilik Toko Telor Asin Alvi Jaya memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia. (Foto: Dimas Reza Yogatama for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BREBES – Pandemi Covid-19, menghadirkan berbagai persoalan dan tantangan bagi seluruh sektor di Indonesia terutama pada dunia industri dan dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti halnya yang dialami Sri Wasilatun, penjual telor asin di Desa Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes yang omsetnya turun pada saat Pandemi Covid-19. 

Wanita asli kelahiran kota bawang tersebut sudah melakoni usahanya sebagai penjual telor asin kurang lebih sejak 2001. Penjualan telor asin dirinya semakin menurun sejak Pandemi Covid-19 dimulai. Dengan omset dan pemasukan yang sangat tipis, dirinya menemukan ide untuk memulai hal baru dengan melakukan inovasi tentang telor asin yang dijualnya dan dijadikan sebuah kerupuk telor asin yang dikemas dengan menarik.

Sri Wasilatun B

Kepada TIMES Indonesia, Sri mengaku membuat krupuk telor asin sejak pertama kali pandemi Covid-19 menyerang di Indonesia. Dia memproduksi kerupuk telor asin dengan kisaran 6 kilogram per hari atau sebanyak 600 bungkus.

Krupuk telor asin ini kemudian dijual di tokonya yang terletak di pinggir jalan, Desa Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes. Produk krupuk telor asin ini juga dipasarkan melalui media sosial.

"Nah dari situ sudah banyak yang kenal. Dulu juga waktu sebelum saya bikin memang sebetulnya sudah ada dari Jawa Timur cuma setelah saya bikin itu langsung booming dan kerupuk telor asin saya banyak yang nyari," katanya, Minggu (3/10/2021).

Sri menambahkan, krupuk telor asin yang diproduksinya memilik banyak varian rasa, yakni original, jagung manis, dan balado.

"Diantaranya yang mateng ada 3 varian yakni, original, jagung manis dan balado, dengan masa expired 2 bulan. Namun saya juga jual yang mentah asli yang masa expired nya kurang lebih 1 tahun," pungkasnya.

Sri Wasilatun C

Sri berharap, kerupuk telor asin miliknya bisa sampai ke luar negeri alias go internasional. "Saya juga sih berharap kepada pemerintah untuk bisa memperhatikan UMKM seperti ini dan yang ingin mencari kerupuk telor asin ini bisa melalui situs e-commerse dan media sosial serta di Rest Area Banjaratma KM 260B," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES