Peristiwa Daerah

Hari Batik Nasional, Siapa Sangka Surabaya Ternyata Punya Batik Khas

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 19:17 | 40.28k
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mempopulerkan batik Surabaya dengan motif khas Suro dan Boyo. (FOTO: Reni Astuti for TIMES Indonesia)
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mempopulerkan batik Surabaya dengan motif khas Suro dan Boyo. (FOTO: Reni Astuti for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, sejarah hari ini mencatat permulaanya diawali dengan pendaftaran batik sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO pada 4 September 2008.

Jika kebanyakan orang lebih mengenal batik dengan motif Pekalongan, Solo, atau Cirebon. Siapa sangka kota metropolitan seperti Surabaya ternyata juga memiliki batik dengan kekhasannya tersendiri.

Reni Astuti, Wakil Ketua DPRD Surabaya merupakan sosok pejabat yang dikenal rajin mempromosikan batik Surabaya. Dalam berbagai acara, politisi asal fraksi PKS ini kerap dijumpai mengenakan batik karya para pelaku UMKM Surabaya.

"Di Surabaya banyak UMKM yang bisa memproduksi karya batik dengan motif khas Surabaya. Ini perlu kita dukung dan populerkan," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (2/10/2021)

Reni menyebut, mengenalkan batik Surabaya merupakan tugas bersama warga Kota Pahlawan. "Dimulai dari kita sendiri yang pakai, Wali Kota bersama jajaran pejabat dan pegawai Pemkot bisa jadi model agar masyarakat semakin tahu bahwa Surabaya juga punya batik," tuturnya.

Reni Astuti a

Maka dari itu pihaknya mendorong kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar lebih serius mempopulerkan batik Surabaya kepada publik luas, di samping membantu pengrajin batik untuk menciptakan produk yang semakin berkualitas.

"Gerakannya bisa dimulai dengan penggunaan motif batik Surabaya pada seragam sekolah maupun seragam pegawai-pegawai di lingkungan Pemkot," pintanya.

Bagi Pimpinan DPRD ini corak khas batik Surabaya memiliki keunikan tersendiri dan sangat layak untuk dipasarkan secara luas. Akan ada nilai ekonomi dan kesejahteraan bagi para pengrajin, ketika semua pihak mau bersama-sama mempopulerkan batik asli Kota Pahlawan.

Dalam kesempatan Hari Batik Nasional ini, Reni juga menunjukkan berbagai koleksi batik miliknya. Mulai dari jilbab hingga busana keseharian yang dikenakan saat agenda kedewanan, sapa warga, bahkan saat kunjungan ke luar negeri. "Semua ini buatan tangan para pengrajin batik Surabaya," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES