Gaya Hidup

Hari Batik Nasional, Perajin Batik Tuban Unjuk Aksi di Quest Hotel Darmo Surabaya

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 14:16 | 81.63k
Perajin batik Tuban saat memintal benang di Quest Hotel Darmo Surabaya, Sabtu (2/10/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Perajin batik Tuban saat memintal benang di Quest Hotel Darmo Surabaya, Sabtu (2/10/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada yang menarik di loby Quest Hotel Darmo Surabaya, pasalnya di Hari Batik Nasional, Sabtu (2/10/2021) hari ini, Quest Hotel Darmo Surabaya menghadirkan beragam motif batik Tuban di lobi hotelnya. Menariknya lagi, para perajinnya langsung dihadirkan.

Marcomm, Quest Hotel Darmo Surabaya, Melly Aruni mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Fashion Desainer, Embran Nawawi dan Batik Dodot Iro untuk memberikan space atau ruang bagi perajin batik Tuban agar bisa menampilkan karya dan proses pembuatannya, mulai dari memintal benang, menenun hingga mencanting batik.

"Tujuannya, untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, sebelumnya Quest Hotel Darmo juga pernah membuat pohon Natal dari batik, Quest Hotel Darmo juga kan terkenal sama makanan Nusantaranya, jadi kenapa enggak bertepatan dengan hari batik ini kita turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia," ujar Melly.

Perajin batik Tuban 2

Sementara itu, Fashion Desainer, Embran Nawawi mengatakan bahwa menurutnya batik Tuban adalah yang paling special . Hal ini kata Embran, karena batik Tuban adalah batik kehidupan.

"Tuban ini batiknya adalah bagian dari kehidupan, jadi pak tani, mereka memiliki tanaman yang berkaitan dengan pangan, papan dan pakain.  Salah satunya membuat tenun gedok," terangnya.

Embran mengatakan bahwa batik Tuban sendiri memiliki kedekatan dengan pembuatnya. Seperti motif yang digunakan tidak pernah dibuat dengan sketsa.

"Kalau ini dia langsung di atas kain, jadi spesifik pembatik punya motif khusus. Kedua dia membuatnya kebanyakan dengan pewarna alam dan ketiga dia menggunakan gedok," jelas Embran.

Perajin batik Tuban 3

Sementara perajin batik Dodot Iiro, Widodo mengatakan bahwa  ia cukup prihatin, karena yang lebih banyak menghargai karyanya adalah orang manca negara. Sementara orang Indonesia sendiri tak banyak tertarik dengan batik.

"Kita ketika membatik di sini (Surabaya) orang-orang itu 'apa ini ?' Beda kalau di Bali, mereka berkerumun dan mencoba, mereka penasaran, kenapa yang menghargai kita itu kok orang luar negeri," ujar Widodo.

Ia berharap agar masyarakat Indonesia khususnya anak-anak muda bisa lebih banyak yang tertarik dengan batik. Karena batik adalah warisan budaya Indonesia.

Pameran batik di lobi Quest Hotel Darmo Surabaya ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan yakni hingga Sabtu (9/10/2021). Batik tersebut juga dijual mulai dari Rp 100 ribu hihgga Jutaan Rupiah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES