Kopi TIMES

Banyuwangi dan Pengelolaan Destinasi

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 14:02 | 81.89k
Ferika Sandra, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Malang.
Ferika Sandra, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Tingkat kunjungan wisatawan mempengaruhi jumlah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh suatu daerah. Peningkatan itu pun akan berdampak pada ekonomi yang menopang berbagai sendi pariwisata yang ada di wilayah tersebut. Dampaknya akan berimplikasi pada kemajuan disektor pariwisata utamanya dalam kaitanya ekonomi kemasyarakatan.  

Berlaku juga sebaliknya apabila selisih angka kenaikan kunjungan wisatawan tidak terlalu besar maka jumlah pendapatan dari tahun ke tahun tentunya akan mengalami kecenderungan seimbang bahkan penurunan terlepas dari berbagai faktor internal didalamnya yang mempengaruhi.

Perkembangan yang telah dialami oleh Obyek Wisata di Banyuwangi sebagai hasil dari kegiatan pengembangan pariwisata dalam kawasan tersebut tidak hanya cukup dirasakan manfaatnya bagi beberapa kelompok atau golongan saja. Mengingat ceruk pariwisata tersebut juga dirasakan berbagai kalangan meski saat pandemi prosentasenya menurun tajam.  

Mengingat saat pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  banyak kunjungan wisatawan dan pendapatan yang turun. Padahal sebelumnya hal tersebut mampu menghasilkan peningkatan ekonomi oleh obyek wisata yang membawa manfaat positif yakni mendorong kemajuan ekonomi masyarakat pelaku wisata. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama pengembangan obyek wisata yakni meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat lokal dapat terpenuhi.

Secara sederhana, pariwisata merupakan suatu keseluruhan elemen-elemen terkait yang didalamnya terdiri dari wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industry. Pariwisata menjadi andalan utama yang diupayakan pemerintas sejak era Bupati Abdullah Azwar Anas, karena Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki beraneka ragam jenis pariwisata, misalnya wisata alam, sosial maupun wisata budaya yang tersebar dari Kalibaru hingga Wongsorejo.

Potensi Wisata

Daya tarik dalam obyek wisata merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki dalam upaya peningkatan dan pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata. Keberadaan Obyek dan Daya Tarik Wisata merupakan mata rantai terpenting dalam suatu kegiatan wisata, hal ini disebabkan karena faktor utama yang membuat pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata adalah potensi dan daya tarik yang dimiliki obyek wisata tersebut.

Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata menjadi salah satu upaya penggerak, utamanya dalam sektor kepariwisataan membutuhkan kerjasama seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari masyarakat dan pemerintah, kerjasama langsung dari kalangan usaha maupun dari pihak swasta. Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, pemerintah merupakan pihak fasilitator yang memiliki peran dan fungsinya dalam pembuatan dan penentu seluruh kebijakan terkait pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata. 

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang didalamnya terdapat berbagai jenis kekayaan alam yang potensial untuk dikembangkan. Salah satunya adalah kekayaan alam yang berwujud pegunungan, wisata alam air terjun yang terdapat dikawasan wisata Songgon yang terkenal dengan julukan air terjun telunjuk raung. Banyuwangi merupakan terkenal dengan kawasan wisata desa karena didalam kawasan tersebut terdapat beragam obyek wisata alamnya.

Paling yang menjadi unggulan adalah Taman Wisata Alam (TWA) Ijen yang keberadaan obyek wisatanya cukup menjadi atensi dikalangan pendaki gunung. TWA Ijen yang terus menerus telah mengalami perkembangan sebagai dampak dari adanya kegiatan pengembangan obyek wisata yang dilakukan pada tempat tersebut.

Perkembangan tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan selama hampir lima tahun terakhir. Selain itu semakin gencarnya kegiatan pembangunan, penambahan, renovasi dan pengelolaan fasilitas prasarana yang ditunjang dengan meningkatnya kualitas pelayanan obyek wisata telah menjadikan Obyek Wisata Alam Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata unggulan di Kabupaten Banyuwangi.

Habitus dan Modal

Obyek wisata di Kawasan Banyuwangi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat sebagai akibat dari dilakukannya pengembangan dalam kawasan Banyuwangi.  Selain objek wisata, pengembangan desa wisata saat ini menjadi destinasi wisata unggulan yang dimiliki oleh Banyuwangi merupakan salah satu cara agar wisatawan dapat berkunjung dan menikmati kunjungannya di Kabupaten Banyuwangi.  

Tulisan ini secara teoritis mendukung Teori Praktik Sosial dari oleh Pierre-Felix Bourdieu disana disebutkan teori struktural konstruktif atau sering juga disebut teori praktik sosial. Konsep penting dalam teori praktik Bourdieu meliputi, habitus atau arena (field), kekerasan simbolik (symbolic violence), modal (capital) dan strategi (strategy).

Hal tersebut terlihat dimana masyarakat Banyuwangi memiliki Habitus dan Modal yang dapat dimanfaatkan dalam ranah pertarungan dan perjuangan di Banyuwangi untuk kemudian menghasilkan praktik-praktik yang dapat mendukung kegiatan pengembangan kepariwisataan didaerah mereka serta meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat lokal yang hidup dikawasan yang menjadi daerah tujuan wisata.

Namun tanpa keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat lokal secara langsung dalam kegiatan pengembangan pariwisata pada suatu daerah yang didalamnya terdapat sumber daya potensial untuk dikembangkan, dirasa akan cukup sulit bagi obyek wisata tersebut untuk berkembang. 

Sebab dengan keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat sekitar untuk terlibat langsung dalam seluruh kegiatan kepariwisataan didalam obyek wisata tersebut selain berperan untuk dapat memajukan obyek wisata itu sendiri, masyarakat sekitarlah yang nantinya juga akan ikut merasakan langsung hasil yang diperoleh dari keberhasilan pengembangan Obyek Wisata di Banyuwangi.

***

*) Oleh: Ferika Sandra, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES