TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Ketua DPC Demokrat Bangkalan H Abdurrachman menegaskan Partai Demokrat bukanlah partai keluarga atau dinasti seperti yang ramai diberitakan melalui media massa maupun media sosial.
"Isu yang menyatakan Partai Demokrat tidak demokratis dan menjadi partai keluarga atau dinasti sama sekali tidak benar," ucap Abdurrachman, Jumat (1/10/2021)
Justru, kata dia, Partai Demokrat adalah pejuang demokrasi di Indonesia. Ini sesuai dengan tujuan awal berdirinya partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Kami sangat menyesalkan isu-isu negatif yang ditujukan kepada Partai Demokrat. Apalagi, faktanya tidak demikian," sesal Abdurrachman.
Abdurrachman mencontohkan, proses pemilihan ketua mulai dari tingkat ranting, DPC, DPW hingga pusat dilakukan secara demokratis sesuai aturan yang berlaku di internal Partai Demokrat.
"Soal hasil kongres yang menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum secara aklamasi bukan berarti harus keluarga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dipilih," paparnya.
Akan tetapi, menurut Abdurrachman, saat itu tidak ada satupun dari kader Partai Demokrat yang hadir sebagai peserta kongres mencalonkan diri selain AHY. Maka, secara aturan pemilihan ketua berlangsung secara aklamasi.
"Partai Demokrat sangat terbuka. Tidak ada intervensi dari pusat agar menjadikan generasi pak SBY sebagai ketua umum. Saya tahu betul dinamika ketika kongres, karena saya peserta," ucapnya.
Abdurrachman mengutarakan, kisruh Partai Demokrat berawal dari empat orang mantan kader yang berinisiatif menggelar kongres luar biasa (KLB) dan memilih Moeldoko sebagai ketua.
"Sekalipun kubu Moeldoko sampai saat ini masih menempuh jalur hukum, kami kader Partai Demokrat Bangkalan tetap solid di barisan AHY," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Irfan Anshori |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
