Hukum dan Kriminal

Antisipasi Kerusuhan, Lapas Surabaya Gelar Simulasi Situasi Darurat

Jumat, 01 Oktober 2021 - 18:33 | 25.13k
Kanwil Kemenkumham Jatim melakukan simulasi ntuk mengantisipasi kerusuhan di Lapas/Rutan. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kanwil Kemenkumham Jatim melakukan simulasi ntuk mengantisipasi kerusuhan di Lapas/Rutan. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kanwil Kemenkumham Jatim melakukan simulasi untuk mengantisipasi kerusuhan di Lapas/Rutan. Simulasi ini dilaksanakan kepada para petugas di Lapas Surabaya dibekali petugas kecakapan menghadapi situasi darurat (1/10/2021).

Pembekalan kemampuan petugas itu dilakukan dalam rangkaian Pelatihan Elemen Inti Standar Pengamanan dan Tim Tanggap Darurat. Kegiatan yang bekerjasama dengan International Criminal Investigative Training (ICITAP) itu mengajarkan materi teknis. Yaitu dengan simulasi kerusuhan.

Simulasi ini melibatkan tujuh orang peserta setiap sesi. Dengan rincian enam orang sebagai petugas dan satu orang sebagai warga binaan. Nampak semua peserta sangat antusias.

simulasi lapas surabaya 2

"Simulasi ini dilakukan semirip mungkin seperti di dalam kamar hunian ketika hendak memindahkan warga binaan,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono.

Semua petugas yang tergabung dalam Tim Tanggap Darurat (TTD) mengikuti simulasi dengan mengenakan pakaian Penanggulangan Huru-Hara (PHH). Lengkap dengan tongkat, tameng, dan borgol. Instruktur dari ICITAP Mr. Joe sebagai partner TTD bersama dua orang petugas Lapas Nusa Kambangan memimpin jalannya kegiatan.

“Dalam praktik kali ini mereka semua mempraktikkan apa yang sudah di dapat selama lima hari pelatihan,” urai Krismono.

Terutama teknis pengeluaran paksa terhadap warga binaan dari/ ke sel dan standar pengawalan. Perlu diketahui, dalam SOP pengamanan, pengeluaran paksa dilakukan apabila napi akan dipindahkan ke suatu sel untuk keamanan.

"Apabila warga binaan sudah tidak bisa dikendalikan. Pengeluaran paksa ini sebagai upaya terakhir apabila napi tidak dapat bekerjasama lagi dengan petugas,” beber Krismono.

simulasi lapas surabaya 3

Sementara itu, Kepala KPLP Gatot Harisaputro juga menjelaskan bahwa tindakan terukur ini bisa dilakukan apabila warga binaan tidak menunjukkan etika baik saat dilakukan pemindahan atau hal lain. Untuk itu, Gatot, meminta kepada semua peserta simulasi yang hadir di Lapas Surabaya ini agar memperhatikan dengan seksama semua intruksi yang diberikan oleh pelatih. “Agar bisa diterapkan dengan baik dan benar ketika kembali bertugas nanti,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES