Wisata

Cerita Dua Probolinggo Kendalikan Pandemi di Tengah Pembukaan Obyek Wisata

Kamis, 30 September 2021 - 22:50 | 37.14k
Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin (foto: Malik for TIMES Indonesia)
Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin (foto: Malik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kabupaten dan Kota Probolinggo, Jatim, sama-sama masuk daerah dengan PPKM level 2 berdasarkan assesment Kementerian Kesehatan. Penurunan level ini seiring dengan kasus Covid-19 yang kian terkendali.

Dengan status tersebut, Kabupaten Probolinggo kembali membuka 14 obyek wisata, 9 September 2021 dengan sejumlah pembatasan dan penerapan protokol kesehatan.

Dan sebagai tetangga, Kota Probolinggo juga bersiap menyusul langkah saudara tuanya tersebut membuka obyek wisata tanpa menimbulkan gelombang baru kasus Covid 19.

"Kami dari Kota Probolinggo merasa perlu belajar kepada 'saudara tua' terkait cara dan strategi pembukaaan destinasi wisata yang telah ditentukan,” kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin saat bertemu Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko, 22 September 2021 di kawasan Gunung Bromo.

Kedua kepala daerah itu sepakat untuk bersinergi mencegah penyebaran Covid 19. Karena apabila terjadi lonjakan kasus kembali, semua akan terdampak.

"Kalau kita naik levelnya (level PPKM), berarti yang rugi kita semuanya," kata Timbul Prihanjoko dalam kesempatan yang sama.

Kasus Covid 19 di Dua Probolinggo

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Covid 19 menginveksi 4.675 warga. Dari angka tersebut, 4.294 sembuh dan 361 pasien meninggal. Pada akhir September 2021 terdapat 5 kasus baru. Kasus aktif sebanyak 20 orang.

Pada waktu yang sama, terdapat 7.103 warga yang terinfeksi di Kabupaten Probolinggo. Dari angka tersebut, 6.559 sembuh dan ada 491 pasien yang meninggal. Terdapat 4 kasus baru pada 30 September 2021.

Kasus Covid 19 di dua Probolinggo dalam tiga pekan terakhir telah jauh berkurang. Berbeda dengan saat puncak pandemi pada periode Juni- Juli 2021. Pada 10 Juli 2021, ada tambahan 43 kasus Covid 19 baru di Kabupaten Probolinggo.

Saat puncak pandemi, dua RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan, beberapa kali ditutup. Tak menerima pasien karena kapasitas kamar dan tempat tidur penuh.

Buka Wisata dengan Adaptasi Kebiasaan Baru

Seiring dengan penurunan kasus, Pemkab Probolinggo membuka pariwisata dengan adaptasi kebiasaan baru. Pemkot Probolinggo berencana mengikuti.

Pengunjung obyek diwajibkan sudah vaksin, minimal vaksin dosis pertama. Untuk optimalisasi, Dispoparbud menyiapkan QR Code aplikasi PeduliLindungi di obyek wisata yang dikelola pemerintah. Dan pengelola wisata dari swasta diminta mengikuti.

Disporaparbud juga mendorong pengusaha wisata untuk mengikuti sertifikasi CHSE. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada wisatawan.

Obyek wisata juga membatasi wisatawan 25 persen dari kapasitas normal. Sehingga memudahkan penerapan protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Seperti menjaga jarak aman dan tidak berkerumun, mencuci tangan pakai sabun, dan memakai masker.

Dua Probolinggo, baik saudara tua maupun saudara muda sama-sama berharap pembukaan obyek wisata tak menambah panjang pandemi Covid 19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES