Peristiwa Daerah

Dinkes Kota Malang: Lebih dari Sepekan Sudah Nihil Pasien Isoman Covid-19

Kamis, 30 September 2021 - 17:47 | 50.55k
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Penyebaran Covid-19 kian hari kian terkendali di Kota Malang. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat. Salah satunya adalah keberhasilan Dinkes Kota Malang menangani Covid-19, sudah lebih dari sepekan tak ada pasien Isolasi Mandiri (Isoman) Covid-19 di Kota Malang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif saat dihubungi TIMES Indonesia, Kamis (30/9/2021). "Sudah sekitar 10 hari kebelakang ini nihil (tidak ada) pasien Isoman menurut data yang kami terima," ujar Husnul.

Kemudian, kata Husnul, untuk pasien yang berada di Isolasi Terpusat (Isoter) Safe House Kawi, per Rabu (29/9/2021) kemarin, hanya tersisa 7 pasien saja. "Kalau RS Lapangan Idjen Boulevard masuk dalam RS Rujukan. Itu untuk RS Rujukan saat ini BOR (Bed Occupancy Rate) dibawah 20 persen," ungkapnya.

Husnul menjelaskan, penyebab turunnya BOR Covid-19 dan Isoter hingga Isoman di Kota Malang sendiri, dikarenakan masyarakatnya yang sudah mau merubah perilaku hidup untuk tetap taat terhadap protokol kesehatan (prokes).

Selain itu, lanjut Husnul, fakto lain adalah gencarnya pelaksanaan vaksinasi di Kota Malang yang dimana hingga saat ini untuk dosis pertama telah mencapai 79 persen dan di dosis kedua mencapai 52 persen.

"Vaksin ini juga sangat membantu, sehingga masyarakat sudah vaksin bisa mencegah penyebaran Covid-19 dam selanjutnya, yang sudah vaksin atau sudah terpapar menjadi OTG, jadi sakit ringan. Jadi tak perlu ke RS Rujukan," bebernya.

Sementara itu, tak hanya bagi masyarakat umum saja. Untuk capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan (nakes) di Kota Malang sendiri, kata Husnul, sudah mencapai 85 persen.

Artinya, penurunan kasus aktif, BOR hingga kesembuhan ini dipastikan karena faktor gencarnya vaksinasi dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga kesadaran mereka untuk taat prokes semakin baik.

"Alhamdulilah masyarakat sudah ada perubahan perilaku. Jadi saat ini hampir semua sudah taat prokes dan sudah sangat-sangat dilaksanakan," pungkas Kepala Dinkes Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES