Gaya Hidup

Tampil di Spirit From The East #2, Beni Dewo Gali Keluhuran Peradaban Timur

Jumat, 01 Oktober 2021 - 03:22 | 64.77k
Beni Dewo di antara karya-karyanya yang tampil dalam ajang Art Exhibition Spirit From The East #2 sepanjang 25 September - 2 Oktober 2021 di Gallery Dewan Kesenian Malang (DKM), Kamis (30/9/2021). (FOTO: Dok.Instagram @benidewo_art)
Beni Dewo di antara karya-karyanya yang tampil dalam ajang Art Exhibition Spirit From The East #2 sepanjang 25 September - 2 Oktober 2021 di Gallery Dewan Kesenian Malang (DKM), Kamis (30/9/2021). (FOTO: Dok.Instagram @benidewo_art)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seniman lukis kenamaan Beni Dewo menampilkan khazanah pesona budaya timur melalui ajang Art Exhibition Spirit From The East #2 sepanjang 25 September - 2 Oktober 2021 di Gallery Dewan Kesenian Malang (DKM). 

Keluhuran peradaban timur khususnya Nusantara menjadi spirit bagi pelukis kelahiran Sidoarjo ini dalam setiap penciptaan karya-karyanya.

Beni menampilkan enam karya tematik. Magic Ring, Agreed, Touch The Heart, The Bottom of The Heart, Origin-Flying to The Sky. Enam karya lintas aliran tersebut begitu eksotik dan memiliki daya pikat tersendiri. 

Beni begitu lepas mengekspresikan pandangannya terhadap pergeseran fenomena masyarakat dunia yang sudah terlena dan hanyut dengan kemutakhiran teknologi.

Art-Exhibition-Spirit-From-The-East-2.jpg

Sehingga, manusia lupa akan dirinya dan lupa tentang identitas secara manusia. Misal dalam Magic Ring, ia mengeksplorasi lingga yoni tanpa menampilkan kesan vulgar di atas kanvas 100x100 cm menggunakan media oil, acrylic on canvas. 

"Saya melakukan eksplorasi bentuk seperti alat vital dan mengotak-atiknya sampai mengeksekusinya sedemikian rupa dengan modal estetik dan artistik yang saya miliki sehingga tidak terlihat saru (tabu). Apapun ini riil sebagai ilmu pengetahuan," jelasnya, Kamis (30/9/2021). 

Magic Ring sekaligus menginterpretasikan asal mula kelahiran manusia di alam semesta. Manusia lahir dan tumbuh di alam semesta berawal dari pertemuan lingga dan yoni (Magic Ring). Setelah itu siklus terus berjalan. Beni juga menggambarkan dedaunan tumbuh dan purna secara terus menerus layaknya kehidupan. 

"Harapannya mengingatkan manusia tidak lupa akan asal usulnya Sangkan Paraning Dumadi. Sehingga manusia tidak lupa akan jalan pulang," katanya. 

Eksplorasi khazanah Nusantara memang telah menjadi objek kajian dan penelitian dari dalam maupun luar negeri dari dulu hingga kini untuk mencari akar peradaban dunia.  Momen ini menjadi titik tolak tanggung jawab Beni Dewo sebagai seniman timur untuk menggali dan mempertajam kekuatan dan kekayaan timur. 

Salah satu penggalian Beni Dewo dengan pendekatan khas timur yaitu penggalian secara batin dalam memandang segala fenomena dalam sudut pandang timur, termasuk fenomena masyarakat terhadap perkembangan teknologi 4.0.

Art-Exhibition-Spirit-From-The-East-3.jpg

Bagi Beni Dewo, seni merupakan ilmu yang terus berkembang secara dinamis sesuai perkembangan jamannya sejak awal manusia mengenal seni hingga kini.  Di mana di dalamnya terdapat bentukan dari cipta rasa kreatifitas oleh seniman yang tentunya harus dilengkapi unsur pengalaman seni, estetika, spiritualitas dan intelektual serta intuitif. 

"Dengan ini akan melahirkan karya seni yang dewasa, memiliki nilai dan kontribusi pada kehidupan masyarakat untuk menyadarkan kesadaran," terangnya lagi. 

Beni Dewo mengupas fenomena masyarakat dunia yang sudah mulai hanyut terhadap teknologi sehingga lupa diri, lupa tentang identitas secara manusia, dengan mencoba menggali kekuatan dari dalam pandangan spiritualitasnya. 

Objek yang dikaryakan dengan mengimplementasikan suatu yang tidak terlihat, dengan dipahami tidak hanya secara indrawi saja, namun juga non indrawi. 

Bukan hanya yang tersurat tapi juga yang tersirat di balik karya. Beni Dewo menilai, khazanah timur menjadi modal besar inspirasi bagi seniman Indonesia asal para seniman memiliki kesadaran tinggi untuk menciptakan karya-karya besar. 

Dengan selalu memandang secara cerdik dan cerdas seperti seniman-seniman Indonesia terdahulu. Seniman Beni Dewo meyakini dengan semangat ini karya seniman-seniman Indonesia tidak ketinggalan dan dapat bersaing dengan seniman dunia. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES