Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Keseimbangan Ilmu Duniawi dan Ukhrowi

Kamis, 30 September 2021 - 08:36 | 626.33k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ilmu duniawi adalah ilmu yang berkaitan dengan keduniaan. Entah itu harta jabatan atau pun kekuasaan. seperti contohnya matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, bahasa, geografi, sosiologi, dan lain sebagainya.

Sedangkan ilmu ukhrowi atau yang biasa di sebut dengan ilmu agama adalah ilmu yang berkaitan dengan agama dan akhirat. Seperti contoh fiqih, tasawuf, tauhid dan lain sebagainya. Ukhrowi dan duniawi, Kedua hal ini sering menjadi pilihan yang sangat  membingungkan bagi setiap masyarakat.

Sebab banyaknya pendapat "kalau lebih mementingkan ilmu duniawi maka agama akan kalah dan akan menjadi orang yang buta akan agamanya sendiri dan akan lebih sulit untuk mencari perlindungan di akhirat". Begitupun juga sebaliknya "Kalo lebih mementingkan ilmu ukhrowi maka ilmu duniawinya akan kalah dan akan menjadi orang yang kesusahan untuk mencari pekerjaan, kehidupan, dan lain sebagainya".

Maka dari pendapat inilah banyak orang yang lebih memilih untuk menekuni satu jenis ilmu saja entah itu ilmu duniawi saja atau pun ilmu agama saja.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Namun di zaman sekarang ini kebanyakan orang lebih mementingkan ilmu duniawi dari pada ukhrowi. Sebab yang nampak nyata  pada zaman sekarang ini adalah dunia, maka banyak orang yang lebih memilih mengejar dunia dari pada akhirat. hal ini sangat memprihatinkan dan bisa menjadi ancaman besar bagai bangsa ini.

Sebab bila suatu bangsa tidak memiliki faham agama maka tatanan suatu negara akan terkocar kacir karena kurang nya pemahaman dan pembelajaran masyarakat akan nilai-nilai agama. Begitupun juga dengan seseorang yang hanya mementingkan ilmu ukhrowi. Jika Seseorang hanya mementingkan masalah agama maka orang tersebut akan dirugikan masaah dunianya.

Hal ini tentu sangat menyedihkan karena awal dari kehidupan akhirat yaitu adalah dunia. Mana mungkin seseorang bisa menuju akhirat tanpa kehidupan dunia. Maka dari itu ilmu ukhrowi dan duniawi sangatlah berkesinambungan.

Jika seseorang hanya pandai dalam ilmu agama tetapi masalah duniawi tidak pandai maka orang tersebut akan kalah dengan zaman, wawasannya kurang luas dan akan sangat sulit untuk mengaplikasikan ilmu nya tersebut pada masyarakat.

Akan tetapi jika seseorang pandai dalam masalah ukhrowi dan duniawi maka seseorang tersebut akan sangat mudah untuk mengaplikasikan ilmunya pada masyarakat ,dengan wawasan yang tinggi yang di peroleh dari ilmu duniawi dan dipadukan dengan ilmu-ilmu kerohanian yang di dapat dalam ilmu ukhrowi.

Seperti contoh orang pintar dalam bahasa inggris dan pintar ilmu keagamaan maka orang tersebut akan sangat mudah untuk berdakwah ke semua orang bukan hanya orang dalam negeri saja akan tetapi orang di luar negeripun juga,orang yang pandai dalam ilmu ekonomi dan keagamaan maka orang tersebut bisa mengaplikasikan ilmunya dalam hal ke administrasi dan dengan tetep memperhatikan hukum-hukum yang di tetapkan dalam agama. Maka dari kedua ilmu tersebut sangatlah berkesinambungan. ukhrowi membutuhkan duniawi dan duniawi juga membutuhkan ukhrowi karena butuh keseimbangan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada bahasan berikutnya saya akan membuktikan dan mengemukakan pentingnya kombinasi dari ilmu ukhrowi dan duniawi untuk kesuksesan yang sangat besar dari sejarah sejarah ulama-ulama terdahulu.

Pada abad ke 9 sampai 13 Masehi, disaat itulah masa masa kejayaan umat islam atau yang biasa disebut dengan the golden of age islam.

Karena pada masa tersebut terdapat suatu perpustakaan terbesar dan terlengkap yang di dirikan para tokoh muslim yang disebut dengan baitul hikmah, dan juga banyak nya tokoh tokoh ilmuwan muslim yang lahir dan ahli dalam berbagai bidang baik ukhrowi maupun duniawi. Yang akhirnya berhasil membawa islam meluas secara pesat sampai tanah Eropa, Afrika, Amerika dan Asia.

Ilmuwan-ilmuwan muslim tersebut diantaranya Ibnu Sina atau yang biasa dikenal dengan Avecceina. Beliau memiliki nama lengkap abu ali al husain bin abdullah bin sina. Beliau di juluki sebagai bapak kedokteran dunia dan kedokteran moderen, karena banyaknya teori teori beliau yang di terapkan dalam ilmu Kedokteran hingga saat ini.

Ibnu Sina adalah orang pertama yang menemukan peredaran manusia, dimana enam tahun ratus kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Ibnu Sina jugalah yang mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makannya lewat tali pusarnya.

Ibnu Sina juga yang pertama kali mempraktekkan pembedahan penyakit-penyakit bengkak yang ganas dan menjahitnya, Dan ia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi. Karya karya karya beliau di antaranya qonun fit-thib, assyifa', dan an-najat. Selain pandai dalam ilmu kedokteran beliau juga pandai dalam ilmu keagamaan filsafat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ibnu Rusyd beliau memiliki nama asli Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd. Berasal dari keturunan Arab kelahiran Andalusia. jadi beliau ini adalah tokoh ilmuwan muslim dari Spanyol. Beliau lahir dari keluarga yang terkenal sangat alim dalam ilmu fiqih. Namun beliau juga mempelajari ilmu filsafat, matematika, astronomi, dan kedokteran.

Beliau dikenal orang barat dengan nama averroes, liwat karyanya yaitu al-kuliyat yang telah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa. Pemikiran pemikiran beliau sangat berpengaruh di negara eropa, dan banyak di kaji di tingkat universitas. Beliau adalah tokoh ilmuwan muslim yang ahli dalam ilmu kedokteran dan filsafat.

Al-ghazali beliau memiliki nama lengkap abu hamid Muhammad bin Muhammad  al ghazali at thusi. Orang barat memanggil beliau dengan nama Al-ghazel. Beliau mulai menuntut ilmu sejak masa kecilnya yaitu Ilmu Fiqih kepada Al-Imam Ahmad Bin Muhammad Ar-Rodhakoni di kota Baghdad, lalu beliau melanjutkan studinya ke negara Jurjan, beliau belajar kepada Al-Imam Abi Nashr Al-isma'ili, Kemudian beliau melanjutkan studinya ke Kota Naysabur untuk menimba ilmu kepada Al-Imam Al-Haromain Mufti Kota Mekkah dan Madinah.

Beliau dikenal sebagai sosok ulama' yang memiliki IQ tinggi di atas rata-rata. Sampai dikisahkan setiap beliau membaca sebuah tulisan dengan satu kali bacaan beliau langsung menghafalnya. Beliau juga di juluki sebagai hujjatul islam karena beliau memiliki jasa yang sangat besar dalam pemberian argumen (hujjah) baik lewat dalil akli maupun naqli.

Hujjahnya dapat mengalahkan banyak kalangan termasuk argumen para kaum filosuf skuler anti tuhan. Imam al-ghazali juga memiliki karya yang paling terkenal yang saat ini masih banyak di pelajari oleh masyarakat yaitu ihya'ulumuddin(kehidupan ilmu ilmu agama).karangan ini membahas tentang sufisme. Selain itu beliau juga mengarang karya-karya dalam bidang keagamaan, filsafat dan yurisprudensi.

Dan masih banyak lagi tokoh tokoh islam yang sangat berpengaruh keilmuwan nya, dalam kemajuan islam yang sangat pesat pada sekitaran abad 9 sampai 13 masehi, sebelum akhirnya islam runtuh dalam peperangan salib.

Dimana pada saat perang salib itulah terjadinya pembantaian terhadap para tokoh-tokoh ulama dan filsuf muslim, dan penghancuran pada perpustakaan terbesar yaitu baitul hikmah. Yang mana koleksi buku-buku nya sebagian di bawa ke barat untuk dipelajari oleh orang barat, dan sebagiannya lagi di bakar dan di tenggelamkan di dalam sungai tigrit hingga warna sungai nya berubah menjadi pekat.

Nah, jika kita pelajari dari tokoh ilmuwan muslim di atas tadi maka kita bisa mengetahui bahwa keseimbangan ilmu ukhrowi dan ilmu duniawi sangat di perlukan oleh manusia dan kemajuan bangsa. Maka dari itu bila masyarakat indonesia mau mempelajari dan menerapkan ilmu ukhrowi dan duniawi insya allah Indonesia ini akan menjadi negara yang baldatun thoyibun wa rabbun ghofur. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES