Kesehatan

Dosen Fakultas Kedokteran Unusa Sampaikan Pesan Agar Senantiasa Peduli Kesehatan Jantung

Kamis, 30 September 2021 - 02:17 | 88.90k
Dosen Fakultas Kedokteran Unusa dr. Mia Puspitasari, Sp.JP. (Foto: dok. dr. Mia Puspitasari)
Dosen Fakultas Kedokteran Unusa dr. Mia Puspitasari, Sp.JP. (Foto: dok. dr. Mia Puspitasari)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Aktifitas masyarakat dikala pandemi Covid-19 nyatanya sangat berdampak pada kesehatan. Khususnya pada kesehatan Jantung yang kian hari semakin diabaikan oleh masyarakat sehingga berpotensi meningkatkan resiko penyakit Jantung menjadi lebih tinggi.

Hal tersebut yang membuat Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dr. Mia Puspitasari, Sp.JP menyampaikan informasi mengenai penyebab masyarakat kurang peduli terhadap kesehatan jantung.

“Karena adanya pembatasan aktifitas sosial orang-orang dan orang itu jadi takut untuk keluar karena Covid-19  ini, pasien-pasien yang dulunya sudah punya riwayat sakit jantung yang sudah rutin minum obat-obatan untuk sakit jantungnya itu mereka banyak yang takut untuk kontrol ke dokter dan takut untuk ke rumah sakit,” ujarnya saat wawancara bersama TIMES Indonesia pada hari Rabu (29/09/2021).

Ia memaparkan beragam penyakit jantung senantiasa muncul yang diakibatkan karena ketidakpedulian masyarakat terhadap kesehatan Jantung. Salah satunya yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah Hipertensi.

“Kemudian yang kedua penyakit Jantung Koroner. Dan, selanjutnya yang banyak lagi di rawat jalan maupun rawat inap itu adalah gagal jantung. Karena pada intinya, semua penyakit jantung kalau sudah stadium akhir itu akan berujung dengan gagal jantung yang berakhir pada kematian,” paparnya.

Minimnya pengetahuan masyarakat bagaimana meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan Jantung menjadi salah satu faktor munculnya beragam penyakit jantung di masyarakat saat pandemi. Sehingga, dari tahun ketahun, pasien-pasien baru senantiasa bermunculan di rumah sakit jantung meski dalam suasana pandemi.

“Karena masyarakat sendiri sangat heterogen dan masih ada masyarakat dengan yang pendidikannya masih kurang dan masih jarang terpapar informasi walaupun di era digital ini, nyatanya mereka masih kurang memahami tentang pentingnya untuk menjaga kesehatan jantung,” tambah dr. Mia

Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia pada 29 September ini, dr. Mia berpesan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan Jantung melalui beragam cara. Seperti senantiasa menerapkan protokol kesehatan, mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan edukasi kesehatan Jantung serta senantiasa menjaga kondisi tubuh melalui pola makan yang baik.

“Intinya yang pertama adalah kita harus menghindari infeksi. Jika memungkinkan di rumah saja bila tidak ada acara. Kalau keluar rumah, tetap kita harus jalankan protokol kesehatan pakai masker jaga jarak dan cuci tangan sesering mungkin selama melakukan beragam aktivitas di luar,” jelasnya. 

“Kemudian, untuk mengoptimalkan kepedulian kita pada kesehatan Jantung yaitu dengan menyeimbangkan gizi makanan. Caranya adalah dalam satu piring itu kita bagi sepertiganya itu adalah karbohidrat atau makanan pokok. Seperti contohnya nasi merah yang sepertiga lainnya itu adalah sayur. Kemudian sepertiga lainnya diisi dengan lauk pauk dan separuhnya buah-buahan.” tutupnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES