Peristiwa Internasional

Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Hwasong-8, Begini Hasilnya

Rabu, 29 September 2021 - 17:21 | 27.57k
Media pemerintah Korea Utara merilis foto yang dikatakan sebagai rudal Hwasong-8. (FOTO : BBC/Reuters)
Media pemerintah Korea Utara merilis foto yang dikatakan sebagai rudal Hwasong-8. (FOTO : BBC/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKorea Utara mengklaim, bahwa mereka berhasil menguji rudal hipersonik baru yang disebut Hwasong-8 pada hari Selasa (28/9/2021).

Rudal hipersonik adalah rudal yang memiliki kecepatan bergerak jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang normal, membuatnya jauh lebih sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan rudal.

Dilansir BBC, media pemerintah Pyongyang, KCNA mengatakan, uji peluncuran mengkonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal.

Media pemerintah mengatakan, rudal baru itu adalah salah satu dari lima paling penting sistem senjata baru yang ditetapkan dalam rencana pengembangan militer lima tahun. Mereka menyebut rudal itu sebagai senjata strategis, yang biasanya berarti memiliki kemampuan nuklir.

Peluncuran hari Selasa adalah indikasi lain dari teknologi senjata Korea Utara yang berkembang di tengah sanksi yang ketat. "Pengembangan sistem senjata ini telah meningkatkan kemampuan negara untuk membela diri dalam segala hal," kata outlet berita negara Korea Utara, KCNA.

Peluncuran hari Selasa sekaligus bahwa Korea Utara telah memperkenalkan ampul bahan bakar rudal untuk pertama kalinya, seperti dijelaskan analis Korea Utara, Ankit Panda sebagai "tonggak penting".

Peluncuran terbaru itu juga menandai uji coba rudal ketiga negara itu bulan ini. Ini telah mengungkapkan jenis rudal jelajah baru, serta sistem rudal balistik yang diluncurkan dengan kereta api baru.

Peluncuran kemarin dilakukan ketika utusan Korea Utara, Kim Song membela hak negara itu untuk mengembangkan senjata di Majelis Umum PBB tahunan di New York. Kim mengatakan, negaranya "membangun pertahanan nasional kami untuk membela diri dan menjaga keamanan dan perdamaian negara dengan andal".

Panda yamg juga Anggota Senior Stanton di Carnegie Endowment for International Peace menambahkan, sulit pada saat ini untuk menilai kemampuan yang tepat dari rudal, tetapi ia menambahkan bahwa itu mungkin bisa menghadirkan tantangan yang sangat berbeda untuk pertahanan rudal yang tradisional, yakni rudal balistik.

Korea Utara juga telah memperkenalkan ampul bahan bakar rudal, sebuah teknologi yang memungkinkan rudal yamg  bisa diisi bahan bakar sebelumnya dan kemudian dikirim ke lapangan dalam tabung. Ini berarti ia berpotensi tetap siap diluncurkan selama bertahun-tahun.

Penambahan ini berarti senjata akan langsung siap ditembakkan. Jika tidak perlu diisi bahan bakar di lapangan, berarti waktu peluncurannya jauh lebih cepat. Waktu peluncuran yang lebih cepat juga berarti lebih sulit bagi negara lain untuk melakukan serangan pendahuluan.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada pertemuan sebelumnya pada bulan Januari menyatakan bahwa para ilmuwan telah "menyelesaikan penelitian" untuk mengembangkan hulu ledak berpeluncur hipersonik. Tes hari Selasa adalah yang pertama untuk sistem baru ini.

"Dorongan untuk mengembangkan peluncur hipersonik tidak terlalu mengejutkan mengingat Kim Jong Un telah mengindikasikan hal ini pada Januari lalu. Namun, yang perlu pengingat bahwa ambisi misil Tuan Kim masih jauh dari harapan," tambah Panda.

Namun, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, mereka yakin rudal hipersonik milik Korea Utara ini masih dalam tahap awal pengembangan dan akan makan waktu cukup lama sebelum bisa digunakan dalam pertempuran. Mereka menambahkan, baik Korea Selatan dan AS saat ini mampu mendeteksi dan mencegat rudal ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES