Peristiwa Daerah PPKM Darurat

Wali Kota Sutiaji Ungkap Alasan Kota Malang Masih Berada di PPKM Level 2

Selasa, 28 September 2021 - 16:43 | 38.77k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat berada di rapat paripurna DPRD Kota Malang. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat berada di rapat paripurna DPRD Kota Malang. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji mengungkapkan alasan kenapa hingga saat ini Kota Malang masih berada di PPKM Level 2 menurut asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Padahal, dari data terbaru, capaian vaksinasi di Kota Malang sendiri telah melampaui target Herd Immunity, yakni pada dosis pertama berada di 74 persen.

Sutiaji menyebutkan, bahwa masih ada satu lagi capaian yang menjadi penilaian asesmen Kemenkes RI belum dapat di capai Kota Malang, sehingga hingga saat ini masih berada di PPKM Level 2.

"Saya lihat pada asesornya (penilai) bahwa vaksin kita lansia belum sampai di angka 60 persen. Kalau umum kita sudah melampaui target. Tapi lansia masih sekitar 41 persen. Ini kita gencarkan ke 60 persen. Ketika itu sudah, insyallah kota akan masuk level 1," ujar Sutiaji, Selasa (28/9/2021).

Akan tetapi, ada perbedaan asesmen penilaian PPKM Level oleh Inmendagri dan Kemenkes. Namun, melihat gencarnya penanganan Covid-19, khususnya vaksinasi, ini menjadi stimulus Kota Malang untuk segera melakukan pembenahan dan kelonggaran saat mencapai level 1 dari asesmen Kemenkes RI.

Sutiaji menyebutkan, dari hasil terbaru asesmen Kemenkes RI, terdapat 33 Kota/Kabupaten yang telah masuk level 1. 

"27 itu berada di Jatim (level 1). Kota Batu sudah masuk level 1 untuk asesmen Kemenkes. Kota Malang dan Kabupaten Malang masih di level 2 hanya gara-gara vaksin," ungkapnya.

Padahal, lanjut Sutiaji, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Malang yang telah berada di bawah 20 persen dan positive rate yang rendah, bisa menjadi penilaian khusus untuk keberhasilan penanganan Covid-19 agar bisa segera masuk level 1 dan ada kelonggaran.

"Positive Rate kita rendah. Hari ini ada penambahan kasus hanya 3, tapi kesembuhan kita 25," katanya.

Apalagi, Sutiaji menyebutkan bahwa saat ini pasien isolasi mandiri (isoman) di Kota Malang sendiri sudah nihil. Sehingga, harapannya kasus Covid-19 ini dapat terus terkendali dan segera bisa melakukan berbagai kelonggaran kegiatan masyarakat di Kota Malang.

"Kepingin (ingin) sebenarnya (ada kelonggaran). Isoter (isolasi terpusat) kita sekarang hanya 3 dan isoman kita sudah nihil juga. Maka ini kita terus gencarkan vaksin agar segera masuk level 1 dan membuka kran perekonomian bertahap," ucap Sutiaji. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES