Gaya Hidup

Spirit from The East #2, Sebelas Perupa Jatim Persembahkan Maha Karya dari Timur

Senin, 27 September 2021 - 22:50 | 53.66k
Pengunjung Gallery DKM menikmati lukisan karya Beny Dewo dalam sebuah pameran bertajuk Spirit from The East #2, Senin (27/9/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Pengunjung Gallery DKM menikmati lukisan karya Beny Dewo dalam sebuah pameran bertajuk Spirit from The East #2, Senin (27/9/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebelas seniman Jawa Timur lintas generasi menampilkan maha karya mereka dalam sebuah pameran bertajuk Spirit From The East #2 di Gallery Dewan Kesenian Malang (DKM) mulai 25 September-2 Oktober 2021.

Mereka bergabung dengan semangat Wong Timur. Ada nama Setyoko, Amdo Brada, Widodo Basuki, Beny Dewo, Yon Wahyuono, Anthony Wibowo, Hendung Tunggal Jati, Slamet Henkus, Widji Paminto Rahayu, Nurali, Sugiyo, dan penulis Agung Purnomo.

"Kita bergabung sekaligus sebagai aktivis dan team work," jelas Agung, Senin (27/9/2021). 

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana Malang ini menambahkan, para perupa dalam pameran Spirit From The East #2 telah berproses puluhan tahun dalam mengabdi di dunia seni rupa hingga kini, dengan berbagai capaian aktifitas berkarya baik di dalam maupun di luar negeri. 

Berangkat dari berbagai pengalaman dan pengetahuan di dunia seni rupa, baik secara teknik maupun wacana, sebelas seniman ini bergerak bersama-sama membawa visi semangat dari timur. 

Amdo Brada mengusung karya Etnik Nusantara I, Anthoni Wibowo (Bidadari Menunggu), Beny Dewo (Magic Ring/Lingga Yoni), Hendung Tunggal Jati (The Gate), dan Nurali (Dialog). 

Bagi Agung, kata timur memiliki pengertian yang luas, dapat dimaknai sebagai wilayah secara geografis atau administratif dalam pemerintahan, seperti misalnya Jawa Timur atau Indonesia yang termasuk negara yang berada di wilayah Asia atau Asia itu sendiri.

Pengunjung Gallery DKM a

Kata timur juga dapat dimaknai sebagai pendekatan yang didasarkan pada karakter budaya masyarakat Asia pada umumnya, di mana budaya timur memiliki karakter yang khas dalam menjalankan hidup dan bermasyarakat. 

"Kata timur juga dapat dimaknai sebagai posisi matahari terbit," tandasnya. 

Kekhasan budaya timur tersebut sangat mempengaruhi penciptaan karya-karya seni yang dibuat oleh masyarakatnya, baik secara visual maupun kedalaman maknanya. 

Agung melihat, seringkali masyarakat membanding-bandingkan kemajuan budaya timur dengan yang lainnya. Saat ini kecenderungan masyarakat timur lebih mengunggulkan banyak hal yang berasal dari budaya non timur, bahkan menganggap budaya timur terbelakang. 

Padahal penemuan lukisan terbaru tahun 2020 di dinding Gua Leang Tedonge, Sulawesi yang menggambarkan tentang perburuan babi dan kerbau, diperkirakan berusia 45.500 tahun oleh Jurnal Sicence Advance berjudul “Oldest Cave Art Found in Sulawesi” dan disinyalir menjadi yang tertua di dunia saat ini. 

Penemuan ini bukti bahwa ada peradaban luar biasa dari timur. Selain bukti-bukti peninggalan lainya seperti wayang, batik, tenun, candi, kearifan lokal, falsafah kehidupan dan masih banyak lagi yang syarat akan makna dan falsafah hidup khas timur. 

"Para seniman Spirit From The East ingin menunjukkan bagaimana pribadinya merespon apa yang ada di lingkungannya dengan sentuhan dan sudut pandang prespektif timur," ujar Agung menambahkan.

Misal pada karya Amdo Brada, Anthony Wibowo, Beny Dewo, Hendung Tunggal Jati, Widodo Basuki, Nurali, Sugiyo, Widji Paminto Rahayu dan Yon Wahyuono. 

"Di sini para perupa menggambarkan betapa pentingnya nilai-nilai rohani, religiusitas dan spiritualitas dalam menjalani kehidupan," terangnya. 

Nilai-nilai ini, tambah Agung, akan menunjukkan pada jalan pencerahan dalam hidup bukan sebaliknya. Semua tertangkap melalui pengambilan garis dan warna Spirit from The East #2. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES