Pendidikan

Siswa SMA di Bondowoso Pelajari Ijen Geopark di Situs Megalitikum

Senin, 27 September 2021 - 20:30 | 58.73k
Siswa SMA Pujer saat mendatangi lokasi situs megalitikum di Desa Maskuning Kulon. Mereka belajar lebih dalam tentang Ijen Geopark (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Siswa SMA Pujer saat mendatangi lokasi situs megalitikum di Desa Maskuning Kulon. Mereka belajar lebih dalam tentang Ijen Geopark (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sejumlah siswa SMA Pujer Kabupaten Bondowoso, memanfaatkan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk berkunjung ke situs budaya megalitikum yang masuk Ijen Geopark.

Kegiatan itu mendukung program pemerintah setempat, yakni mengenalkan Ijen Geopark ke sekolah-sekolah.

Para siswa tersebut mengunjungi situs megalitikum yang ada di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, beberapa hari lalu.

Tim ahli budaya Ijen Geopark, Tantri Raras mengatakan, siswa dan guru mempelajari tentang ragam batu megalitik yang berjumlah 58 titik batu. Di sana terdapat satu kubur dolmen terbesar se Jawa Timur. 

"Mereka juga belajar orientasi batu megalitik di Maskuning Kulon menghadap arah ke Ijen purba,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/9/2021).

Bahkan kata dia, siswa tidak hanya belajar mengenai peradaban pra sejarah. Tetapi juga belajar berbagai identifikasi budaya lokal di Desa Maskuning Kulon. 

“Yang pada kegiatan ini dilakukan di Padepokan Nyi Surti sebagai wadah indigenous people dengan menunjukkan berbagai macam kuliner tradisional keseharian warga Maskuning Kulon," jelasnya.

Siswa juga mendapatkan edukasi tentang ragam budaya lokal yang sudah ada di Maskuning Kulon. "Diantaranya ronjengan, mamaca, burdah dan musik tongtong,” imbuhnya.

Menurutnya, di Maskuning Kulon siswa dan guru yang datang dapat belajar bagaiman kehidupan keseharian warga memasak memggunkan tungku yang masih sangat tradisional. 

"Sehingga out put dari kegiatan edukasi ini, siswa tetap dapat mempertahankan budaya asli Bondowoso,” jelasnya.

Seperti diketahui, edukasi tentang Ijen Geopark di Bondowoso tidak hanya untuk siswa SMA sederajat. Tetapi juga siswa sekolah dasar dan SMP sederajat. Hal itu mengenalkan ragam sistus baik geologi, biologi dan budaya sejak dini kepada masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES