Pendidikan

Pemkab Bantul Perketat Syarat Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka

Senin, 27 September 2021 - 20:18 | 22.33k
Siswa yang sudah divaksin siap mengikuti ujicoba pembelajaran tatap muka.  (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Siswa yang sudah divaksin siap mengikuti ujicoba pembelajaran tatap muka. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – 37 SMP Negeri di Bantul, Yogyakarta siap melalukan uji coba Pembelajaan Tatap Muka (PTM) Terbatas setelah dinyatakan lolos verifikasi oleh Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Bantul.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkab Bantul Isdarmoko menyampaikan Pemkab Bantul menerapkan syarat yang ketat bagi sekolah. Untuk dapat menggelar ujicoba PMT Terbatas. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya kluster saat PMT Terbatas. Terlepas dari benar atau tidaknya kabar munculnya kluster PMT Terbatas di daerah lain. Peningkatan kewaspadaan harus dilakukan. 

"Saat ini masih terdapat sekitar 100 SMP dan MTs baik Negeri maupun Swasta yang menjalani proses ferifikasi," tegas Isdarmoko, saat pelaksanaan English Day Competition di gedung DPRD Bantul Senin (27/9/2021). 

Untuk dapat menggelar uji coba PMT Terbatas, sekolah harus memenuhi 3 syarat pokok. Seluruh guru dan karyawan sudah divaksin. Lebih dari 80 persen siswa sudah divaksin serta mengisi Daftar Periksa Kesiapan. Antara lain terdapatnya satgas Covid di sekolah, sarana pendukung penerapan protokol kesehatan, serta akses ke fasilitas kesehatan.

Vaksinasi bagi siswa aVaksinasi bagi siswa menjadi syarat utama digelarnya ujicoba pembelajaran tatap muka. (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

Setelah lolos verifikasi dengan syarat yang ketat, sekolah tetap diminta memperhatikan beberapa hal saat pelaksanaan PMT Terbatas. Seperti pengawasan terhadap siswa saat berada di luar kelas. Termasuk mekanisme penjemputan oleh orangtua agar tidak menimbulkan kerumunan.

Isdarmiko optimis bila senua prosedur dijalankan dengan benar. PMT Terbatas akan berjalan dengan lancar dan aman. 

Kepala SMP Negeri 1 Pandak Sri Sunarti mengaku, keinginan untuk segera menggelar PTM Terbatas sangat besar. Namun pihaknya tidak ingin tergesa - gesa karena menyangkut kesehatan guru dan siswa. Meski seluruh guru dan karyawan sudah duvaksin. Serta tinggal 46 dari 647 siswa yang belum divaksin. Sekolahnya belum akan menggelar  PMT Terbatas. Sebelum mendapat surat rekomendasi dari Gugus Tugas Covid -19 kabupaten Bantul. 

Sambil menunggu keluarnya surat rekomendasi. Pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk menggelar PMT Terbatas. Sesuai arahan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Bantul. PMT Terbatas hanya digelar 2 hari dalam satu minggu. Dengan durasi 2 kali 40 memit dalam satu hari. Tidak terdapat jam istirahat. Belum menggelar pelajaran yang beesifat praktek. Serta tidak membuka kantin sekolah.

Meski sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dua hari setiap minggu. Namun sistim pembelajaran online masih digelar. Untuk memfasilitasi siswa yang tidak mendapat ijin untuk megikuti PTM Terbatas.  Degan kombinasi dua sistim ini diharapkan proses belajar mengajar akan lebih optimal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES