Wujudkan Kader Melek Digital, Ketum GM FKPPI Gandeng TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Umum GM FKPPI, Dwi Rianta Surbakti menggandeng TIMES Indonesia, media online berjejaring no 1 di Indonesia, untuk mewujudkan kader yang solid, kuat, militan serta melek digital.

"Kami butuh bantuan dan dukungan TIMES Indonesia. Kami menyambut baik spirit ketahanan informasi nasional. Ini yang saya maksud menyuarakan the feeling of silent majority," tegasnya saat berkunjung ke Kantor Data TIMES Indonesia di Jalan Pandan No 5 Kota Malang, Senin (27/9/2021).

Ia menyebutkan bahwa salah satu kelemahan GM FKPPI adalah terkait pengembangan dunia digital. Ia menilai sektor ini masih minim dimiliki para kader.

Dalam catatannya, ada sekitar 1,1 juta kader yang tersebar di seluruh Tanah Air hingga ke pelosok. Namun kekuatan itu belum menyatu jika ditarik dari sisi digitalisasi.

"Kekuatan kita 1,1 juta kader seluruh Indonesia. Tapi mungkin yang melek digital baru 20 persen. Ini kelemahan kami," ungkapnya.

Salah satu visi misi GM FKPPI yakni melek terhadap dunia digital. Sebab itu, kata dia, GM FKPPI membutuhkan bantuan dan dukungan TIMES Indonesia.

Dialog ketahanan informasi PP GM FKPPI dengan TIMES Indonesia.

"Ini PR terbesar kami. Kita butuh TIMES Indonesia. Kita atur MoU dan harus perlahan. PR kami membuat mayoritas kader kami melek teknologi digital. Adanya MoU akan mempercepat proses reformasi itu. MoU ini tidak hanya di pusat, di daerah dan cabang juga," bebernya.

Sementara itu, CEO TIMES Indonesia Khoirul Anwar menyampaikan lahirnya TIMES Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pahlawan bangsa.

Spirit membangun TIMES Indonesia kata dia adalah berangkat dari kondisi penyebaran informasi yang dibanjiri oleh informasi negatif. Padahal, fakta di lapangan masyarakat yang dicekoki berita negatif akan mempengaruhi kepada kondisi psikologis.

"Di Indonesia perlu ada media yang menyampaikan kebenaran. Kata kebenaran penuh perdebatan. Kebenaran di media pasti sesuatu negatif. Di kami kebenaran tidak hanya hal negatif tapi hal positif. Di sini ini TIMES Indonesia menyampaikan kebenaran dari hal positif," jelasnya.

Pihaknya membangun media online berjejaring se Indonesia ini zamannya sudah serba digital. Ia menyampaikan data riset menunjukkan 82 persen konten informasi Indonesian mengandung hal negatif.

"Kita mendulang informasi positif. Meski ada yang mengkritik kami tetap terus mensyiarkan positive journalism. Kami mengkonsep ketahanan informasi nasional hingga semua insan menjadi pendulang informasi positif," tuturnya.

TIMES Indonesia mendukung setiap Kantor GM FKPPI menjadi kantor berita positif di Indonesia. Dengan demikian, penyebaran informasi positif bisa lebih masif lagi.

Hal senada disampaikan Pemred TIMES Indonesia, Yatimul Ainun. Ia menjelaskan ada istilah darurat informasi nasional yang mengancam NKRI dan Pancasila.

"Kita komitmen menjadikan GM FKPPI menjadi kantor berita positif. Jaringan struktur keorganisasian cukup lengkap. Tujuan ini sudah kami sampaikan ke Panglima TNI saat diskusi santai di Jakarta selama 2 jam," katanya

"Sebagai garda terdepan ketahanan informasi nasional, kami ingin kolaborasi GM FKPPI di masing-masing daerah. Satu orang saja di masing-masing cabang menjadi pengabdi penyebar informasi positif," imbuhnya.

Selain berkunjung ke TIMES Indonesia, Ketum GM FKPPI juga memberikan bantuan kepada para dokter dan tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit. Kegiatan kunjungan kerja ini dalam rangka HUT ke-43 GM FKPPI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement