Gubernur Jatim Khofifah: Kemendikbudristek Kurang Presisi
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiklbudristek) lebih presisi dalam penyusunan data.
Sebab baru-baru ini tim lembaga negara tersebut mengakui jika terdapat miskonsepsi terkait data yang menyebutkan bahwa klaster Covid-19 pembelajaran tatap muka (PTM) terbanyak adalah Jawa Timur.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa sejak pembelajaran tatap muka dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2021 di Jawa Timur, tidak ada atau belum ditemukan klaster PTM Covid-19 seperti yang disampaikan Kemendikbudristek yang kemudian dikoreksi dengan rilis miskonsepsi.
"Ke depan, saya berharap tidak ada rilis miskonsepsi karena kurang presisinya tim dari lembaga kementerian sekaliber Kemendikbudristek yang mendapat porsi anggaran sangat besar dari APBN dengan SDM berkualitas," terang Khofifah, Minggu (26/9/2021).
Gubernur Khofifah menyebutkan, jika saat ini Jawa Timur sendiri berada di Level 1 dan 13 sisanya level 2 dan semua daerah zona kuning. Artinya, Jawa Timur berada dalam status daerah risiko rendah penularan Covid-19.
"Insya Allah kami terus berusaha menjaga situasi ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi," terang Gubernur Jatim Khofifah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |