Ekonomi

Guru Honorer di Ngawi Raup Jutaan Rupiah dari Biji Sengon Buto

Minggu, 26 September 2021 - 15:25 | 79.64k
Agus Purwanto, guru honorer di Ngawi yang menggeluti usaha jual beli biji sengon buto. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Ilustrasi hutan sengon buto. (Foto: economy.okezone.com/Fachry Rezi)Biji sengon buto siap jual milik Agus. (Foto: M.Miftakul/TIMES Ind
Agus Purwanto, guru honorer di Ngawi yang menggeluti usaha jual beli biji sengon buto. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Ilustrasi hutan sengon buto. (Foto: economy.okezone.com/Fachry Rezi)Biji sengon buto siap jual milik Agus. (Foto: M.Miftakul/TIMES Ind

TIMESINDONESIA, NGAWI – Menjadi seorang guru honorer haruslah kreatif dan inovatif. Mengingat gaji yang tidak seberapa, memiliki usaha sampingan guna mencukupi kebutuhan mutlak harus diperlakukan. Seperti salah satu guru honorer di Ngawi ini. Berbekal pengalaman, dia bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah perbulan dari menjual biji sengon buto.

Dia adalah Agus Purwanto, warga Desa Banyubiru, Widodaren, Ngawi. Saat ini Agus aktif sebagai guru honorer di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Ngawi.

“Gaji honorer tergantung jam mengajar, kalau saya Rp250 ribu sebulan. Kalau bagi saya itu cukup, karena punya usaha sampingan,” ungkap Agus kepada TIMES Indonesia, Minggu (26/9/2021).

Usaha sebagai pengepul biji sengon buto sudah dilakukan Agus sejak tahun 2013 silam. Biji sengon dia dapatkan dari warga sekitar hutan. Mayoritas dia mengambil biji sengon buto dari lokal Ngawi, namun tidak jarang juga hingga luar daerah saat permintaan sedang tinggi.

Biasanya dia membeli dari petani dengan harga Rp6 ribu hingga Rp7 ribu untuk setiap satu kilogram biji kering. Harga itu termasuk menguntungkan, mengingat petani hanya cukup mencari di sekitaran kawasan hutan sengon.

“Di hutan sengon banyak ditemukan, biasanya ada setiap setahun sekali, seperti saat musim kemarau, biji sengon yang sudah tua bisa dipanen,” ujarnya.

Setiap satu pekan, Agus bisa mengepul sebanyak 8 kwintal hingga 1 ton biji sengon buto kering. Dari sejumlah itu, dia bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp9 jutaan setiap bulannya.

Menurutnya, peluang jual beli biji sengon buto masih cukup bagus. Permintaan pasar masih cukup tinggi, dan harga jualnya cenderung lebih stabil.

"Biji sengon buto dipercaya bisa menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan meredakan asam urat, khasiatnya yang membuat harga cenderung stabil," ungkapnya.

Selain menjual biji sengon buto mentah, Agus juga berinovasi dengan membuat biji sengon siap makan. Biji sengon yang kering, dioleh semacam membuat kacang goreng. "Kalau produk siap makan, satu kilo bisa dijual Rp50 ribuan," katanya.

Dikatakan Agus, biji sengon buto sangat mudah ditemukan di kawasan hutan Ngawi. Biasanya ditemukan dibawah pepohonan sengon buto. Sengon jenis ini, berbeda dengan sengon jenis lainnya. Dengan ciri, sejak dari pangkal pohon biasanya ditumbuhi banyak dahan, dan buahnya besar yang menyerupai jengkol.

Gaji guru honorer memang tidak seberapa, asal mau kreatif dan inovatif, peluang usaha masih luas terbuka. Seperti Agus Purwanto, guru honorer di Ngawi yang bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dari usaha sampingan menjual biji sengon buto. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES